Suara.com - Industri tekstil dan produk tekstil menjadi sektor yang paling terkena dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Ade Sudrajat mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi membuat biaya operasional meningkat.
Namun, pengusaha tidak bisa serta merta menaikkan harga jual karena permintaan yang sepi dari dalam negeri. Akibatnya, kata dia, pengusaha tekstil memilih untuk mengekspor barang produksinya dibandingkan dijual di dalam negeri.
“Kalau dulu itu perbandingan ekspor dengan pemenuhan kebutuhan dalam negeri bisa mencapai 50-50, sekarang angka itu kemungkinan akan meningkat jadi 60 atau 70 persen diekspor. Karena, permintaan dari dalam negeri sejak 6 bualn terakhir lesu,” kata Ade saat dihubungi suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (18/11/2014).
Ade menambahkan, naiknya harga BBM bersubsidi membuat masyarakat kelas bawah tidak lagi memikirkan untuk membeli pakaian. Kata dia, mereka lebih mementingkan pemenuhan kebutuhan primer seperti makanan.
Sebagai pengusaha, Ade berharap pemerintah menggunakan dana yang dihemat dari kenaikan BBM bersubsidsi untuk memperbaiki infrastruktur. Kata dia, dengan semakin baiknya infrastruktur maka biaya logistik yang akan dikeluarkan pengusaha tidak terlalu besar.
“Akan lebih baik kalau dibangun kereta api dan juga pelabuhan serta jalanan. Sehingga, biaya yang harus dikeluarkan untuk logistik tidak lagi besar,” tegasnya.
Kemarin, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga premium dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter dan harga solar dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter.
Berita Terkait
-
Emiten Tekstil Indonesia Berguguran, Asia Pacific Fibers (POLY) Tutup Permanen Pabrik Karawang!
-
Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo dan BP AKR Mulai 1 Juni 2025, Pertamax Naik!
-
Antisipasi Harga BBM Naik: 10 Rekomendasi Mobil Bekas Super Irit, Pilihan Cerdas dan Turunkan Ego
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Suara dari Timur: Mengenang Ajoeba Wartabone dan Api Persatuan Indonesia
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi