Suara.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan akan menalangi ganti rugi korban Lumpur Lapindo senilai Rp781 miliar. Akan tetapi, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan pemerintah jelang pembayaran dana talangan tersebut.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA) Basuki Hadimuljono mengatakan, langkah pertama yang harus ditempuh, yaitu memanggil PT Minarak Lapindo Jaya pekan depan.
"Saya mau manggil Lapindo dulu kira-kira apa yang mau dilakukan," kata Basuki di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Senin, (29/12/2014).
Basuki menuturkan, langkah kedua, adalah pembentukan tim negosiasi dari pemerintah yang bertugas mengidentifikasi aset peta terdampak Lumpur Lapindo yang sudah dibayarkan oleh PT Minarak dan untuk memastikan komitmen dengan pihak Lapindo.
"Presiden akan membentuk tim untuk bernegosiasi dengan Lapindo, apa saja konsekuensinya," tuturnya.
Ketiga, lanjut Basuki, adalah proses audit oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait pembayaran yang sudah dilakukan oleh perusahaan kepada warga yang terkena dampak lumpur.
"BPKP akan mengaudit yang sudah dibayarkan lapindo Rp 3,03 triliun, benar clear semua," lanjutnya.
Keempat, lanjut Basuki, adalah pencairan dana dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang kemudian akan dibayarkan kepada warga.
"Menteri PU akan minta kepada Menkeu untuk membayarkan uang itu," pungkasnya.
Basuki menambahkan, setelah pemerintah membayar Rp 781 miliar, PT Minarak akan menyerahkan seluruh sertifikat tanah area terdampak kepada pemerintah. Bila dalam 4 tahun, dana Rp 781 miliar tidak dilunasi, tanah akan disita pemerintah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Cara Hitung Bunga Deposito Tabungan 2025
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina