Suara.com - Perusahaan energi milik negara Malaysia Petronas pada Jumat mengatakan membukukan rugi bersih sebesar 7,3 miliar ringgit (2,02 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp25,6 triliun) pada kuartal keempat, karena penurunan harga minyak dunia dan penyusutan nilai aset.
Dalam periode tiga bulan sama yang berakhir Desember 2014, Petronas, penyumbang pendapatan terbesar tunggal kepada pemerintah, membukukan keuntungan 12,8 miliar ringgit.
Ini kerugian kuartalan pertama Petronas sejak lima tahun lalu ketika perusahaan meluncurkan laporan keuangan kuartalannya.
Satu-satunya perusahaan Malaysia yang masuk Fortune 500 itu, mengatakan bahwa pihaknya berencana memangkas belanja modal antara 20 sampai 30 miliar ringgit untuk dua tahun ke depan.
Pendapatan Petronas untuk kuartal keempat turun 6,4 persen menjadi 79,4 miliar ringgit dari 84,8 miliar ringgit pada periode yang sama tahun lalu, kata perusahaan.
"Pada 2015 rata-rata harga minyak diperkirakan akan menjadi lebih rendah secara signifikan dari 2014 dan akan berdampak terhadap profitabilitas," perusahaan yang tidak tercatat di bursa efek (unlisted company) itu mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Presiden dan CEO Petronas Shamsul Azhar Abbas, yang akan mengundurkan diri pada akhir Maret setelah berada di puncak pimpinan selama lima tahun, mengatakan kepada wartawan bahwa Petronas akan memulai strategi "prudent" karena kemerosotan harga minyak.
"Beberapa proyek penting akan ditangguhkan. Kami hanya menjadi hati-hati," kata dia.
Hasil kuartalan yang lemah menyeret turun laba bersih untuk periode 12 bulan yang berakhir 31 Desember 2014, yang jatuh 27 persen menjadi 47,6 miliar ringgit.
Petronas memperkirakan harga minyak mentah akan berkisar di tingkat sekitar 55 dolar AS per barel untuk 2015.
Direktur Keuangan (CFO) Petronas Group George Ratilal mengatakan rata-rata harga minyak mentah perusahaan untuk kuartal keempat adalah sekitar 70 dolar AS per barel dibandingkan dengan 109 dolar AS per barel setahun sebelumnya, menambahkan bahwa profitabilitas akan dirugikan pada 2015 karena harga lebih rendah.
"Prospek sedang menjadi buruk untuk 2015. (Tapi) kami akan menguntungkan untuk 2015," kata dia.
Direktur Operasional (COO) Wan Zulkiflee Wan Ariffin akan menggantikan Shamsul sebagai presiden dan kepala eksekutif (CEO). (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Mendapatkan Apresiasi Berharga
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar