Suara.com - Perusahaan properti menawarkan berbagai klaim keuntungan dalam memburu konsumen yang ingin mempunyai rumah. Namun tawaran itu harus disikapi dengan hati-hati.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan penawaran menggiurkan itu biasanya terletak pada nilai down payment atau uang muka. Uang muka yang diberikan rendah.
Ali mengatakan rendahnya biaya uang muka akan menyebabkan beban kredit menjadi besar. Sehingga cicilan pun besar.
"Makanya calon pembeli harus jujur dengan kemampuan. Jangan nafsu beli rumah karena DP-nya kecil," jelas Ali saat berbincang dengan suara.com, Senin (16/3/2015) sore.
Dia menjelaskan kebanyakan yang gagal bayar atau kredit macet di properti adalah ketidakmampuan bayar. Konsumen banyak juga yang memanipulasi penghasilan untuk mendapatkan kredit.
"Syarat slip gaji atau NPWP bisa saja dipalsukan kan? Ini pintu pembuka kemungkinan gagal bayar atau juga bayarnya tersendat. Semestinya perhatikan pendapatan saja," kata dia.
Itu yang utama, selanjutnya perhatikan besaran bunga cicilan. Banyak pengembang yang menawarkan bunga cicilan yang rendah di awal pembelian. Namun setelah itu bunga cicilan akan naik drastis. Lebih baik memilih yang besaran bunga cicilannya realistis dengan keadaan suku bunga saat itu.
Lainnya perhatikan lokasi rumah yang ingin dibeli. Jangan terlalu jauh atau dekat. Sebaiknya, kata Ali, pilih kawasan yang berkembang. caranya, calon pembeli harus menanyakan apakah kawasan perumahannya berkembang atau tidak ke Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) di kabupaten atau kota setempat.
"Kalau ada iming-iming perkembangan wilayah pesat, jangan percaya dulu. Cek di Bappeda. Di sana akan tahu 5 sampi 10 tahun mendatang itu akan dibangun apa dan rencana proyek apa," jelas dia.
BERITA MENARIK LAINNYA:
7 Foto Meme Kocak #SaveHajiLulung
'Lubang Kiamat' Kembali Ditemukan di Siberia, Ilmuwan Khawatir
Misteri Patung Buddha Emas Ini Akhirnya Terungkap
Ditinggal 'Umrah' Darius, Donna Agnesia Kesepian
Buktikan Payudara Asli, Duo Serigala Rela Diremas
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada