Ilustrasi angkutan umum yang menggunakan BBG. [suara.com/Oke Atmaja]
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah-DIY berharap pemerintah mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan bakar gas (BBG). Total konsumsi BBG untuk Jateng-DIY hingga saat ini mencapai 1.600 kilogram/bulan.
"Penerapan BBG atau Vi-Gas ini merupakan program dari pemerintah, sehingga seharusnya pemerintah baik daerah maupun pusat perlu memberikan dorongan kepada masyarakat agar beralih ke Vi-Gas," ujar External Relations Pertamina MOR IV Jateng-DIY Robert M.V. Dumatubun di Semarang, Jawa Tengah, Senin (13/4/2015).
Dia mengatakan hingga saat ini konsumsi BBG untuk kawasan Jateng-DIY masih rendah. Penggunanya baru sebatas kendaraan Pertamina, sejumlah angkutan dan taksi yang sebelumnya ditunjuk untuk percontohan.
Dia mengakui kendala utama dari penggunaan BBG adalah alat konverter yang harganya mencapai Rp15 juta/unit. Harga tersebut dinilai cukup berat bagi pengusaha kendaraan umum.
"Kalau dilihat secara hitungan investasi sebetulnya penggunaan BBG ini sangat baik hasilnya karena harga BBG hanya Rp5.300/liter setara BBM," katanya.
Untuk meningkatkan jumlah konsumen, Pertamina menjalin kerja sama dengan Bank Persepsi dalam penyaluran kredit atau pinjaman kepada pemilik kendaraan yang ingin membeli alat konverter.
"Sasaran untuk penyaluran kredit ini adalah kendaraan umum, makanya saat launching dulu kami sudah melibatkan angkutan umum dalam kota dan taksi," katanya.
Dalam waktu dekat ini, Pertamina membuat SPBU Vi-Gas di Solo dan Yogyakarta. Hingga saat ini, untuk Jateng-DIY baru ada satu SPBU Vi-Gas yang menjadi satu dengan SPBU Coco Jalan Sultan Agung Semarang. (Antara)
"Penerapan BBG atau Vi-Gas ini merupakan program dari pemerintah, sehingga seharusnya pemerintah baik daerah maupun pusat perlu memberikan dorongan kepada masyarakat agar beralih ke Vi-Gas," ujar External Relations Pertamina MOR IV Jateng-DIY Robert M.V. Dumatubun di Semarang, Jawa Tengah, Senin (13/4/2015).
Dia mengatakan hingga saat ini konsumsi BBG untuk kawasan Jateng-DIY masih rendah. Penggunanya baru sebatas kendaraan Pertamina, sejumlah angkutan dan taksi yang sebelumnya ditunjuk untuk percontohan.
Dia mengakui kendala utama dari penggunaan BBG adalah alat konverter yang harganya mencapai Rp15 juta/unit. Harga tersebut dinilai cukup berat bagi pengusaha kendaraan umum.
"Kalau dilihat secara hitungan investasi sebetulnya penggunaan BBG ini sangat baik hasilnya karena harga BBG hanya Rp5.300/liter setara BBM," katanya.
Untuk meningkatkan jumlah konsumen, Pertamina menjalin kerja sama dengan Bank Persepsi dalam penyaluran kredit atau pinjaman kepada pemilik kendaraan yang ingin membeli alat konverter.
"Sasaran untuk penyaluran kredit ini adalah kendaraan umum, makanya saat launching dulu kami sudah melibatkan angkutan umum dalam kota dan taksi," katanya.
Dalam waktu dekat ini, Pertamina membuat SPBU Vi-Gas di Solo dan Yogyakarta. Hingga saat ini, untuk Jateng-DIY baru ada satu SPBU Vi-Gas yang menjadi satu dengan SPBU Coco Jalan Sultan Agung Semarang. (Antara)
Komentar
Berita Terkait
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Lagunya Dipakai Iklan Tanpa Izin oleh Pertamina, Wijaya 80 Ngadu ke DJKI
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok