Suara.com - Petani kopi di Sumatera Utara terus mengganti tanaman robusta yang dimiliki dengan budi daya arabika guna merebut peluang permintaan ekspor jenis tersebut.
"Sudah hampir tidak ada lagi kopi jenis robusta di daerah kita karena memang pasar internasional lebih cenderung meminta dikirim jenis arabika," kata Ketua bidang Speciality dan Industri Kopi Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam di Medan, Sabtu.
Selain beralih ke arabika, petani juga sudah mulai selektif memilih bibit dengan pertimbangan kualitas.
"Kondisi itu melegakan, karena memang kondisi pasar internasional semakin selektif pula dalam meminta ekspor kopi dengan mutu semakin baik," katanya.
Meskipun, kata dia, akibat pasar sedang lesu dewasa ini dampak krisis global dan harga lokal yang terlalu tinggi, importir cenderung membeli kopi dengan mutu yang lebih rendah.
"AEKI berharap mutu kopi petani Sumut semakin bagus sehingga bisa tetap bersaing di pasar yang semakin ketat," katanya.
Kepala Seksi Hasil Pertambangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Fitra Kurnia menyebutkan, ekspor Kopi Arabika Sumut terus menguat.
Ekspor Arabika itu mulai ke Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, Australia, Singapura dan Taiwan.
"Masih ada ekspor robusta tetapi trennya menurun. Ekspor Robusta itu juga hanya ke beberapa negara seperti Korea dan Inggris," ujar Saidul Alam.
Petani kopi di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumut, Romel Sembiring mengakui penggantian tanaman robusta dengan jenis arabika.
Penggantian jenis tanaman itu antara lain karena kebetulan dalam masa peremajaan tanaman, juga karena permintaan pedagang pengumpul/eksportir cenderung pada arabika. (Antara)
Berita Terkait
-
Promotor HS Pastikan, Seluruh Keuntungan Konser Slank akan Disumbangkan untuk Aceh dan Sumatra
-
Solidaritas untuk Sumatera, 14 Daerah Larang Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru 2026
-
4 Paket Skincare Anti-Aging Rp 100 Ribuan, Bisa Cegah Penuaan Dini di Usia 30-an
-
5 Tempat Sewa Alat Grill & BBQ di Jogja, Murah Mulai Rp 100 Ribuan
-
Lika-liku Perjalanan Tasya hingga jadi Juara Dangdut Academy 7, Pantang Menyerah!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga