Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Pandjaitan, optimistis perekonomian Indonesia dapat tumbuh mencapai 5,2 persen hingga 5,3 persen di akhir APBN 2015.
"Saya yakin di akhir APBN 2015, pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai 5,3 persen dan itu akan terjadi ketika anggaran bisa terserap lebih banyak," kata Luhut usai memberi kuliah umum di Gedung Soetardjo Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin sore (18/5/2015).
Kuliah umum berjudul "Fokus Pemerintahan Presiden Jokowi 2014-2019" tersebut dihadiri ratusan mahasiswa dan para undangan dari civitas akademika Universitas Jember.
Menurut dia, sejumlah faktor yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi antara lain perbaikan insfrastuktur, swasembada dan ketahanan pangan, serta kemandirian energi.
"Infrastruktur di Indonesia saat ini tidak bagus dan menelan biaya produksi yang sangat besar, sehingga pemerintah terus mendorong perbaikan bandara, pelabuhan, jalan, dan perbaikan infrastruktur transportasi lainnya," tuturnya.
Kalau infrastruktur bagus, lanjut dia, bisa memangkas biaya produksi, namun dirinya mengaku tidak hafal angka kontribusinya, tetapi hal itu akan menyumbang banyak dalam pertumbuhan ekonomi.
"Selain insfrastruktur, pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla juga berkonsentrasi kepada ketersediaan pangan, setidaknya untuk sembilan bahan pokok di Indonesia," ucap mantan Dubes RI di Singapura itu.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata dia, akan terus tumbuh jika ditopang oleh tiga hal besar, yakni stabilitas politik, penyerapan anggaran, dan menteri yang bekerja dengan optimal.
"Melalui tiga hal itu, saya yakin ekonomi kita akan terus tumbuh," ucap mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu.
Luhut juga menyampaikan adanya informasi akan terjadinya badai Elnino, namun pemerintah memang belum mendapatkan pengumuman resmi dari BMKG terkait ada atau tidaknya Elnino di Indonesia.
"Argentina ada, kita juga memantau laporan cuaca dari Amerika. Namun kita harus antisipasi Elnino itu, termasuk untuk keberlanjutan ketersediaan pangan dan mengantisipasi gagal panen," katanya.
Selain memberikan kuliah umum, Kepala Staf Kepresidenan itu juga meluncurkan Tebu Transgenik dan Unej sebagai pusat penelitian singkong. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Permudah Kebutuhan Transaksi Warga, AgenBRILink di Riau Ini Hadirkan Layanan Jemput Bola
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Rahasia George Santos Serap 10.000 Lapangan Kerja Hingga Diganjar Anugerah Penggerak Nusantara
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen