Suara.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan membangun pabrik kosmetik berbahan baku rumput laut di Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat, sebagai bagian dari program pengembangan industri di sektor kelautan dan perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Barat (NTB) Aminollah, di Mataram, Rabu (3/6/2015), mengatakan pabrik kosmetik berkapasitas satu ton per hari itu direncanakan dibangun pada 2015 dengan dana sebesar Rp1 miliar yang bersumber dari APBD.
"Jadi fisik bangunan kami yang akan bangun di lahan milik pemerintah daerah, nanti investor yang akan membawa mesin pabriknya," jelasnya.
Menurut Aminollah, berbagai produk kosmetik berbahan baku rumput laut yang dihasilkan pabrik tersebut akan dipasarkan di dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan hotel-hotel di NTB, yang sudah cukup berkembang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, hotel berbintang yang tercatat hingga September 2014, berjumlah 49 hotel dan tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa.
Data tersebut belum termasuk hotel yang dibangun pada Oktober-Desember 2014, hingga April 2015, serta ratusan hotel non-bintang yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.
Aminollah mengatakan pembangunan pabrik kosmetik tersebut juga sebagai salah satu bentuk inovasi dalam pengolahan rumput laut yang menjadi salah satu komoditas unggulan daerah yang masuk dalam program Industrialisasi Pijar (sapi, jagung dan rumput laut).
"Kami juga tetap mendorong berkembangnya industri rumahan berbahan baku rumput laut dan itu sudah berjalan, seperti di Bima, Dompu, Sumbawa dalam bentuk dodol rumput laut," ujarnya.
Aminollah menyatakan produksi rumput laut pada 2014 mencapai 600 ribu ton lebih, sehingga pabrik kosmetik yang akan dibangun tidak akan kesulitan bahan baku.
Bahkan, produksi rumput laut akan terus bertambah, seiring dengan adanya berbagai program dalam rangka memotivasi petani/nelayan mengembangkan komoditas tersebut untuk memenuhi permintaan pasar di dalam dan luar negeri.
Selain itu, potensi lahan perairan untul budi daya rumput laut mencapai 25 ribu hektare, namun yang sudah termanfaatkan kurang dari 40 persen.
"Tahun ini kami targetkan produksi rumput laut sebanyak 800 ribu ton. Mudahan terealisasi karena permintaan dari Vietnam, Tiongkok, Thailand dan negara di kawasan Timur Tengah cukup tinggi," kata Aminollah. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut