Suara.com - Kepala Divisi Niaga PT. PLN (Persero) Benny Marbun mengungkapkan konsumsi listrik sepanjang kuartal I 2015 tumbuh hanya 2,5 persen. Angka tersebut mengalami penurunan pada periode yang sama tahun 2014.
"Kita pertumbuhannya hanya sekitar 2,5 persen. Pertumbuhan penjualannya dengan periode yang sama yaitu Mei. Padahal tahun lalu Mei mencapai lima persen. Jadi turun 50 persen kira-kira," kata Benny saat ditemui di DPR, Senin (15/6/2015).
Benny menjelaskan lambatnya pertumbuhan konsumsi listrik disebabkan karena kondisi pasar ekspor dan ekonomi global yang sedang lesu membuat pertumbuhan konsumsi listrik hanya 2,5 persen.
"Penyebabnya, perkiraan karena lesu pasar. Pasar ekspor, ekonomi global lagi lemah. Industri, pasarnya industri berkurang. Karena utamanya yang berkurang dari industri. Mereka mau jualan, tapi pasar globalnya berkurang, makanya mereka mengurangi volume produksi akibatnya konsumsi listrik juga turun," kata dia.
Dia memprediksikan pelambatan pertumbuhan konsumsi listrik akan terjadi pada kuartal II. Pasalnya, kondisi ekonomi global yang masih bergejolak sampai saat ini.
Meski demikian, PLN akan terus melakukan berbagai upaya agar konsumsi listrik ini mengalami peningkatan, salah satunya, memberikan keringanan biaya atau memberikan insentif bagi pemakaian listrik malam hari.
"Nanti kita akan genjot. Untuk dorong konsumsi lebih banyak lagi. Atau kita kasih keringanan biaya misalnya dia mau pakai malam hari," kata dia.
Selain itu, PLN juga akan memberi kemudahan bagi calon pelanggan dalam pemasangan listrik baru atau tambah daya listrik.
"Kemudahan untuk penyambungan baru dan tambah daya juga kita permudah. Misalnya, ada industri di Pulogadung ingin tambah daya tapi dia nggak punya lahan untuk bangun gardu induk, itu kita permudah dengan suplai dari dua jaringan. Jadi kita fleksibel sekarang," katanya.
Benny yakin dengan cara tersebut cara tersebut mampu meningkatkan konsumsi listrik pada kuartal II 2015.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya