Suara.com - PT. Pertamina (Persero) menargetkan proyek peningkatan kapasitas terminal bahan bakar minyak di Pulau Sambu, Kepri, senilai 94 juta dolar AS selesai pada Maret 2016.
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan saat ini, pekerjaan peningkatan kapasitas terminal Sambu hingga 300.000 kiloliter BBM yang dikerjakan PT. Wijaya Karya Tbk (Wika) masih sesuai target.
Sementara, lanjutnya, proyek penambahan tangki timbun berkapasitas 200.000 kiloliter BBM senilai 62 juta dolar AS di Tanjung Uban, Kepri yang juga dikerjakan Wika bakal selesai tepat waktu pada Juni 2016.
"Kami harapkan Wika selaku pelaksana EPC (engineering, procurement, and constuction/EPC) dapat menuntaskan pekerjaan sesuai waktu yang telah dicanangkan atau jika memungkinkan akan lebih cepat lagi," ujarnya dalam pernyataan pers, Minggu (21/6/2015).
Dengan demikian, selama semester pertama 2016, Pertamina memastikan dua proyek terminal BBM di Pulau Sambu dan Tanjung Uban berkapasitas total 500.000 kiloliter senilai 156 juta dolar AS akan selesai tepat waktu.
Pertamina membangun terminal BBM dengan sistem otomatis dilengkapi fasilitas pencampuran solar (high speed diesel/HSD) dan minyak bakar (marine fuel oil/MFO) di Pulau Sambu.
Dengan proyek itu, maka kapasitas terminal Sambu yang telah berdiri sejak 1897 akan meningkat hingga 300.000 kiloliter ditambah dermaga berkapasitas sandar long range 100 ribu DWT.
Sementara, selain terminal bersistem otomatis dan dermaga 100.000 DWT, Tanjung Uban juga dilengkapi fasilitas pencampuran migas yang dapat meningkatkan fleksibilitas pembelian impor produk premium atau HOMC 92 dan nafta.
Dwi menambahkan, jika selesai, maka Sambu akan berfungsi sebagai tempat penampungan sekaligus pencampuran, sehingga dapat mendukung bisnis perdagangan BBM di kawasan Asia Tenggara khususnya produk MFO dan HSD.
Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina Wianda Arindita Pusponegoro menambahkan, ke depan, Pertamina menargetkan kapasitas terminal Sambu mencapai 800.000 kiloliter dengan penguasaan pangsa pasar di Selat Malaka antara 5-10 persen atau naik dari sekarang yang masih di bawah satu persen.
Saat ini, total pasar MFO dan HSD di Selat Malaka mencapai sekitar 45 juta kiloliter per tahun.
"Untuk terminal Tanjung Uban juga akan mengurangi pembelian impor BBM secara spot dan memberikan fleksibilitas impor produk dengan memanfaatkan kelebihan produksi nafta dari kilang," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Pengamat Sorot Kasus Tata Kelola Minyak Kerry Chalid: Pengusaha Untungkan Negara Tapi Jadi Terdakwa
-
Medan Terjal Hambat Distribusi BBM di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Pengamat Bilang Masih Wajar
-
Saksi Ungkap Alasan Pertamina Pilih Sewa Kapal Milik PT JMN
-
Jawab Atur Penyewaan Kapal oleh Pertamina, Kerry Riza: Fakta Telah Bicara
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun