Suara.com - Komisi VII DPR sepakat dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2016 kuota elpiji 3 kilogram pada kisaran 6,65 juta metrik ton. dari sebelumnya 5,766 juta metrik ton pada APBN 2015.
“Jadi kita sudah mencapai kesimpulan kalau 2016 volume elpiji 3 kilogram antara 6,5 sampai 6,65 juta metrik ton. Dan ini harus dijaga agar konsumsinya tidak akan melebihi dari kuota yang sudah ditetapkan,” kata pimpinan rapat kerja Tansil Linrung dalam rapat asumsi dasar Makro RAPBN 2016 di gedung DPR, Rabu (24/6/2015).
Selain menetapkan kuota elpiji, DPR juga sepakat besaran volume subsidi minyak tanah sekitar 0,7 juta kiloliter, dan subsidi minyak solar 16 juta kiloliter hingga 18 juta kiloliter.
"Kesepakatan Komisi VII DPR dan pemerintah, volume minyak tanah 0,7 juta kiloliter, volume minyak solar 16-18 juta kiloliter, dan volume elpiji 3 kg sekitar 6,5-6,65 juta metrik ton,” katanya.
Besaran tersebut juga disepakati dengan mempertimbangkan beberapa usulan seluruh fraksi. Tercatat 10 fraksi memberikan usulan volume tersebut dengan rincian sebagai berikut:
PDI Perjuangan: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 18 juta kiloliter, elpiji 3 kg 6,65 juta metrik ton.
Golkar: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 16-17 juta kiloliter, elpiji 3 kilogram 6,4 juta metrik ton.
Gerindra: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 16,82-17,22 juta kiloliter, elpiji 3 kilogram 6,602 juta ton.
Demokrat: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 15-17 juta kiloliter, elpiji 3 kilogram 6,602 juta metrik ton.
PAN: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 15-17 juta kiloliter, elpiji 3 kilogram 6,602 juta ton.
PKB: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 16,82-17,22 juta liloliter, elpiji 3 kilogram 6,602 juta ton.
PKS: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 16,82-17,22 juta kiloliter, elpiji 3 kilogram 6,602 juta ton.
PPP: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 15-17 juta kiloliter, elpiji 3 kilogram 6,602 juta ton.
Nasdem: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 17,05-17,22 juta kiloliter, elpiji 3 kilogram 6,65 juta ton.
Hanura: minyak tanah 0,7 juta kiloliter, minyak solar 16,5-17 juta kiloliter, elpiji 3 kilogram 6,602 juta ton.
Tag
Berita Terkait
-
Bukan soal NIK, Masalahnya di Distribusi: Mengupas Kebijakan Gas Elpiji
-
Diduga Untung Rp 6,8 Juta per Hari, 2 Tersangka Penyelewengan LPG Subsidi di Tangerang Diringkus
-
Bongkar Praktik Oplos Gas Subsidi, Polisi Grebek 4 Lokasi di Bekasi, Jakbar dan Jaksel
-
Sebut Harus Ada Lembaga yang Mengawasi Elpiji 3 Kg, Menteri Bahlil: Subsidi Itu untuk Rakyat
-
Sejumlah Pejabat Tinggi ESDM Dicopot Diganti Sosok Baru, Imbas Polemik Gas Melon?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya