Suara.com - Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan kondisi perekonomian tengah lesu karena penurunan komoditas terterntu. Maka itu pemerintah berencana akan giat melakukan belanja pembangunan infrastruktur. Sebab itu akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.
Penurunan harga komoditas seperti batu bara dan sawit (crude palm oil/CPO) akibat penurunan harga minyak dunia menyebabkan kelesuan ekonomi nasional. Hal ini turut berimbas pada penurunan konsumsi rumah tangga, yang selama ini memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi.
"Apa yang bisa mengganti dari yang hilang dari hasil profit batu bara dan sawit? Government spending (belanja pemerintah)," kata Bambang dalam keterang tertulisanya, Jumat (10/7/2015).
Meskipun baru terserap sekitar 10 persen pada semester I tahun ini, Menkeu optimistis belanja modal pemerintah dapat meningkat signifikan pada semester II-2015 nanti. "Semester II biasanya adalah porsi terbesar dalam belanja, terutama pada triwulan VI," katanya.
Pemerintah berharap, belanja pemerintah, khususnya belanja modal tersebut dapat menciptakan efek pengganda (multiplier effect) bagi perekonomian. Dengan demikian, target pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat tercapai.
“Government memang harus menjadi driver bagi pertumbuhan ekonomi tahun ini, tidak ada cara lain,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera