Suara.com - Kementerian Keuangan membantah penyataan Bank Dunia yang mengatakan laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat rendah. Padahal menurut Pemerintahan Jokowi ini sudah lebih baik.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia jika mengacu pada anggaran baru diklaim lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Suahasil Nazara.
Sualhasil menjelaskan pertumbuhan ekonomi melambat di tahun pertama merupakan hal yang wajar. Jika pertumbuhan ekonomi berada di angka yang kecil. Namun, bukan berarti terjadi perlambatan seperti yang diberitakan belakangan ini.
"Saat ini kita belum bisa melihat adanya pertumbuhan sebenarnya. Pemerintah dengan semua birokrasi yang ada, hanya mulai mengerjakan pada Maret atau April. Saya rasa ini enggak adil untuk bilang pertumbuhan melambat," katanya di Jakarta, Rabu (8/7/2015).
Selain itu, pihaknya menyakini dengan pola pikir dan anggaran baru, penghapusan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat perekonomian menjadi lebih sehat. Ini merupakan pertama kalinya belanja pemerintah untuk infrastruktur lebih besar dibanding subsidi.
"Subsidi Rp160 triliun, belanja infrastruktur Rp290 triliun. Pada akhirnya akan ada manfaat yang bisa kita raih tapi belum terasa saat ini. Dengan pola pikir dan anggaran baru, penghapusan subisidi bahan bakar minyak (BBM) membuat perekonomian menjadi lebih sehat. Ini pertama kalinya belanja pemerintah infastruktur lebih besar dibanding subsidi,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama 2015 hanya sebesar 4,7 persen. Angka tersebut diklaim sebagai angka pertumbuhan terendah sejak 2009. Menurutnya, rendahnya harga komoditas dan lemahnya pertumbuhan investasi menyebabkan ekonomi melambat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai
-
Investor Asing Guyur Dana Rp 583,10 miliar ke Pasar Modal, IHSG Menghijau Selama Sepekan