Suara.com - Kementerian Perhubungan saat ini tengah mengoptimalkan berbagai upaya untuk menahan laju emisi gas buang dari industri penerbangan, baik dengan menambah jumlah area hijau di sekitar bandara maupun upaya teknis yang berkaitan dengan operasional penerbangan.
Tujuannya, kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, agar Indonesia bisa mempertahankan tingkat emisi gas buang dan tidak tumbuh lagi setidaknya hingga 25 tahun kedepan.
Dia mengakui usaha tidak mudah karena industri penerbangan Indonesia tumbuh terus sekitar 10 persen setiap tahun.
“Teorinya jika setiap tahun industri penerbangan di Indonesia tumbuh 10 persen maka perhitungannya sangat sederhana. Emisi gas buangnya juga akan tumbuh 10 persen setiap tahunnya,” ujarnya saat membuka acara International Green Aviation Conference 2015 di Kuta, Badung, Bali, Rabu (19/8/2015).
Meskipun begitu, Jonan tetap optimistis. Soalnya, kata dia, banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan tingkat emisi gas buang.
Salah satu caranya dengan mengurangi pergerakan pesawat yang tidak perlu, seperti mengurangi upaya turn around saat landing.
“Industri pesawat terbang komersial yang memproduksi pesawat seperti Boeing dan Airbus serta afiliasinya harus berusaha membuat teknologi atau mesin yang bisa untuk menyerap energi terbarukan yang lebih besar. Jika menggunakan teknologi matahari, masih jauh. Yang bisa menggunakan teknologi matahari adalah pesawat eksperimen, sementara pesawat sejenis Boeing 737 atau Airbus 320 menurut kami tidak bisa pada saat ini,” katanya.
IGAC 2015 yang digelar mulai 19 Agustus 2015 hingga 21 Agustus 2015 bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi maupun pengalaman terbaik di antara para pemegang kepentingan di sektor penerbangan dan energi.
“Tujuan tersebut merujuk pada segala upaya yang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon melalui aksi-aksi yang diusulkan oleh organisasi penerbangan sipil internasional. Aksi penurunan emisi karbon juga telah diprogramkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui KP 201 tahun 2013,” katanya.
Konferensi ini diharapkan menghasilkan transfer pengetahuan dan informasi yang dapat mewujudkan kerjasama nyata dalam melaksanakan aksi-aksi penurunan emisi karbon di sektor penerbangan.
“IGAC 2015 ini akan fokus pada tiga program aksi yakni implementasi bahan bakar berbasis nabati untuk pesawat udara, implementasi skema perdagangan karbon, serta peningkatan prosedur operasi penerbangan,” katanya.
IGAC 2015 dihadiri 150 - 170 peserta dari dalam maupun luar negeri yang berasal dari operator pesawat udara, operator bandar udara, organisasi perawatan pesawat, sekolah penerbangan, otoritas penerbangan, asosiasi penerbangan, pemerintahan, produsen bahan bakar untuk pesawat udara. (Luh Wayanti)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Lewat SCALA, Metranet Bantu Perusahaan Wujudkan Transformasi Strategis Hingga Tahap Implementasi
-
Menkeu Purbaya Klaim Ekonomi Global Mulai Pulih, Tapi Indonesia Perlu Waspada
-
Bahlil Tunggu Laporan Tim Investigasi Tentukan Nasib Evaluasi IMIP
-
Setelah Perusahaan Induk Pailit, Kini Dana Pensiun Sepatu Bata Resmi Dibubarkan OJK
-
Bahlil Wanti-wanti BPS: Saya Orang Timur Tidak Suka Manipulatif!
-
Karawang Makin Dilirik, Lippoland Genjot Penjualan di Dua Kawasan Hunian
-
Mentan Amran Pastikan Temuan Kasus Pupuk Tidak Ganggu Pertanaman Petani, Stok Pupuk Aman
-
Tingkatkan Kehidupan Warga Pesisir Toisapu, PNM Bangun Akses Air Bersih
-
IHSG Rontok di Sesi Pertama Perdagangan Selasa, Ini Pemicunya
-
Dua Komisaris dan Satu Direksi Astra International (ASII) Tiba-tiba Mundur