Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (21/10/2015) sore bergerak melemah sebesar 48 poin menjadi Rp13.735 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.687 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova, di Jakarta, mengatakan bahwa sentimen eksternal mengenai kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang kembali muncul menahan laju mata uang rupiah untuk bergerak di area positif.
"Sebagian pelaku pasar uang kembali mengantisipasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Oktober ini mengingat beberapa data ekonomi yang dirilis menunjukkan peningkatan," katanya.
Ia menambahkan bahwa kondisi ekonomi Cina yang juga masih melambat mempengaruhi mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah. Melemahnya ekonomi Cina juga dikhawatirkan mempengaruhi laju perekonomian nasional mengingat Indonesia masih memiliki ketergantungan terhadap hasil komoditas.
"Memang, saat ini Indonesia mulai mengurangi ketergantungan terhadap komoditas namun itu dampaknya masih jangka panjang, sementara pelaku pasar terutama spekulan cenderung melihat jangka pendek," katanya.
Kendati demikian, Rully Nova meyakini sentimen positif dari paket-paket kebijakan yang telah diluncurkan pemerintah dapat menahan koreksi mata uang rupiah lebih dalam.
"Meski sentimen eksternal belum mendukung penguatan rupiah, namun dari dalam negeri sentimennya cenderung positif," ucapnya.
Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa prospek pertumbuhan global yang masih melambat terutama di pasar negara berkembang membuat mata uangnya mengalami tekanan.
"Diharapkan paket-paket kebijakan ekonomi segera terasa dampaknya sehingga dapat menopang mata uang rupiah ke depannya," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.696 dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp13.634. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025