Suara.com - PT PLN (Perseroan) memastikan, hingga 2016 tarif listrik untuk golongan rumah tangga 450 Volt Ampere (VA) dan 900 Volt Ampere (VA) tidak mengalami kenaikan. Tetapi pada awal 2016 akan ada penyesuaian data masyarakat yang berhak untuk menerima subsidi listrik.
"Tidak ada, tidak ada rencana kenaikan tarif listrik sepanjang 2016, namun yang di drive pemerintah adalah penyaluran subsidi yang tepat sasaran," kata Bambang Dwiyanto Plt Kepala Satuan Komunikasi PT PLN saat ditemui di kantornya, Minggu (25/10/2015).
Jadi, lanjut dia, dengan adanya pendataan tersebut, masyarakat yang tergolong masyarakat mampu tetapi menggunakan tarif subisidi listrik akan langsung mengalami kenaikan. Sedangkan untuk penerima subsidi listrik akan dilakukan berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Hal tersebut dilakukan agar subsidi listrik ini tepat sasaran. Pasalnya, hingga saat ini masih ada masyarakat yang mampu namun menggunakan subsidi listrik.
Hal ini terlihat berdasarkan data TNP2K, masyarakat kurang mampu tercatat sebanyak 25 juta orang. Namun, dalam kenyataannya jumlah masyarakat yang menggunakan listrik bersubsidi tersebut mencapai 50 juta orang.
“Makanya ini yang akan kita data ulang. Pokoknya yang berhak menerima subsidi belum ada kenaikan sampai awal 2016. Harganya masih tetap,” tegasnya.
Meski demikian, jika ada masyarakat yang pembayaran listriknya mengalami kenaikan baik itu yang golongan orang mampu atau tidak mampu, dirinya menyarankan untuk mengecek tagihan listrik itu sendiri. Sebab, kenaikan tagihan listrik bisa terjadi karena adanya penyesuaian data dari data-data yang sebelumnya pernah dicatat oleh PLN.
"Misalnya akhir-akhir ini cuaca kan panas sekali, nyalain AC dan kipas, AC itu konsumsi listrik terbesar di rumah tangga, kalau lampu itu kecil, apalagi sudah LED, itu yang akan memicu kenaikan tagihan rekening. Jadi tolong di cek lagi sama pemakaiannya, sesuai atau tidak," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya