Suara.com - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia akan mendorong pemerintah untuk melakukan audit, bahkan merevitalisasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Pemerintah perlu mengaudit PLN. Khawatirnya, karena monopoli, kinerja PLN kurang efisien," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman di Medan, Sabtu (7/11/2015), usai meresmikan sekretariat DPD RI di Provinsi Sumut.
Menurut dia, sebagai BUMN yang memonopoli pengelola ketenagalistrikan di Tanah Air, sangat wajar pemerintah untuk mengaudit dan merevitalisasi PLN.
Bahkan jika perlu, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan untuk menghilangkan monopoli PLN dan memberikan kesempatan swasta untuk mengelola ketenagalistrikan.
Dengan menghilangkan monopoli PLN, BUMN itu akan memiliki semangat untuk bersaing dan memudahkan masyarakat untuk menikmati pasokan energi listrik dari pihak lain.
Mungkin pemerintah perlu mengambil pelajaran dari pengalaman jasa telekomunikasi ketika masih dimonopoli PT Telkom.
Dengan monopoli yang ada, masyarakat sangat kesulitan dalam mendapatkan akses komunikasi karena sulit mendapatkan sambungan dari Telkom.
Setelah dilakukan deregulasi terhadap sektor komunikasi dengan menghilangkan monopoli Telkom, masyarakat dengan mudah mendapatkan akses seperti yang dialami sekarang ini.
Pemerintah juga dapat mengambil pelajaran dalam sektor transportasi udara dengan menghilangkan hak monopoli Garuda Indonesia.
"Setelah swasta berperan, masyarakat mendapatkan banyak kemudahan. Garuda juga tetap eksis," katanya.
Ia mengatakan, jika dilihat secara mendalam atas kondisi yang ada, sangat wajar jika pemerintah melakukan audit dan menghilangkan hak monopoli PLN dalam mengelola ketenagalistrikan nasional.
Selain pelayanan yang buruk karena sering "byarpet", harga jual energi yang ditetapkan PLN juga sangat mahal, malah salah satu termahal di Asia Tenggara.
"Selain kualitasnya kurang baik, harganya juga mahal. jadi, apa yang perlu dipertahankan dari monopoli PLN. Diswastakan saja seperti sektor telekomunikasi," ujar Irman Gusman didampingi Plt Gubernur Sumut HT Erry Nuradi. (Antara)
Berita Terkait
-
Danpuspom TNI: Hanya Dua Anggota Kopassus Terlibat Pembunuhan Bankir Ilham Pradipta
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Dony Oskaria Resmi Ditunjuk Presiden Prabowo Subianto Jadi Plt Menteri BUMN
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup
-
Lowongan Kerja Kemenko PM September 2025: dari Videografer sampai Social Media Specialist
-
IHSG Loyo Didorong Pelemahan Rupiah
-
Menkeu Purbaya Bisa Andalkan Sektor Migas untuk Kejar Target Ekonomi Tumbuh 6 Persen
-
Merasa Terlindungi, Guru di Sukabumi Ceritakan Pengalaman Positif dengan JKN