Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia Benny Soetrisno mengapresiasi pemerintah dalam memberantas produk-produk impor ilegal yang masuk dalam pasar domestik, khususnya tekstil.
Pasalnya, kata Benny, tekstil impor ilegal yang masuk telah menutup pasar yang seharusnya diisi industri kecil dan menengah.
Menurut dia, meski pemerintah sudah membuat kebijakan untuk melindungi industri tekstil dalam negeri, penanganan hukum terkait penyelundupan barang impor masih belum maksimal.
“Jadi, kami dari industri tekstil dan pertekstilan efeknya sudah terasa, pertumbuhan dalam negeri. Harusnya, pasar-pasar ini yang bisa menjadi peluang bagi industri kecil untuk masuk, tapi pasar ini malah dipenuhi oleh produk impor ilegal. Makanya, kita minta pemerintah untuk menjaga pasar ini dari serbuan produk ilegal. Kami juga mendukung dan mengapresiasi pemerintah yang saat ini masih terus memberantas produk ilegal di dalam negeri,” kata Benny dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Senin (9/11/2015).
Ia mengungkapkan peredaran produk ilegal, khususnya tekstil, saat ini semakin meresahkan.
Ia menyontohkan kebutuhan domestik diperkirakan sebesar 100 persen, 60 persen kebutuhannya merupakan produk impor yang berasal dari luar. Lalu, 40 persen dari 60 persen tersebut merupakan produk impor ilegal.
“Kalau kita di asosiasi, kebutuhan domestik diibaratkan, 60 persen dari luar negeri, baik 40 persen dari 60 persen ilegal. Ini kan sangat memprihatinkan sekali. Kalau ini ditutup (impor ilegal), bisa memberikan pertumbuhan lapangan kerja, karena kalau pasar itu sulit. Jadi sebelum masuk ke pasar harus dijaga,” katanya.
Di lokasi yang sama, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan kepolisian akan berupaya membantu memberantas produk-produk ilegal.
“Jadi memang ini tugas kami. Jadi kami akan terus berusaha memberantas produk-produk ilegal ini. Baik itu di dalam proses penegakan, hukum dari penyidikan hingga pemberkasan. Tidak jarang ada perlawanan-perlawanan secara fisik, kita backup dalam pelaksanaan hukum ini. Pengamanan-pengamanan tidak hanya kepada petugas, tapi juga terhadap barang,” kata dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Viral Roti O Tolak Pembayaran Uang Tunai Bisa Langgar Aturan, Ini Sanksinya
-
Daftar Jalan Tol Kena Diskon Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2026
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari