Suara.com - Panitia Pengadaan Tanah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kesulitan menghadapi sikap apatis warga untuk melakukan pembebasan lahan proyek tol Batang-Pemalang.
Sekretaris P2T Kabupaten Pekalongan Wahyudi Widodo di Pekalongan, Kamis (12/11/2015), mengatakan bahwa saat ini proyek tol Batang-Pemalang memasuki tahap pembebasan lahan tetapi warga bersikap apatis terhadap kesepakatan harga tanah.
"Membangkitkan kepercayaan masyarakat inilah yang berat sehingga proyek tol Batang-Pemalang sempat mangkrak beberapa tahun," katanya.
Menurut dia, P2T telah berulangkali melakukan sosialisasi pada pemilik lahan terhadap kegiatan pembebasan tanah agar mereka mendapat kejelasan manfaat proyek tol ini.
Adapun kendala lain yang dihadapi P2T, kata dia, adalah upaya memberi tahu langsung pada pemilik lahan karena mereka belum tentu menjadi warga desa yang disurvei sehingga hal ini membutuhkan proses waktu yang relatif lama.
"Akan tetapi, apabila ada surat kuasa maka hal demikian memudahkan kinerja dalam melakukan survei," katanya.
Ia mengatakan jumlah lahan yang dibebaskan mencapai 2.153 bidang tanah, dengan rincian panjang jalan 16,7 kilometer.
Sebanyak 2.153 bidang tanah ini, kata dia, berada di 24 desa pada enam kecamatan, antara lain Karangdadap, Kedungwuni, Wonopringgo, dan Kesesi.
"Saat ini kami masih melakukan validasi di Desa Surobayan Kecamatan Wonopringgo. Validasi ini sesuai rencana diselesai selama 14 hari. Oleh karena, kami minta warga tidak perlu apatis karena pemerintah sedang berupaya merealisasikan janji untuk kepentingan bersama," katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah Jalan Tol, Suhadi, mengatakan dirinya masih menunggu validasi P2T agar segera dilakukan proses ganti rugi.
"Kami siap melaksanakan tugas. Tinggal menunggu informasi saja dari P2T sehingga jika sudah melakukan validasi, kami segera melakukan pengajuan ke pusat agar segera diproses," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Stop Buang Uang! Rahasia BRIN Perpanjang Umur Infrastruktur Pakai Ekstrak Kulit Buah dan Daun Teh
-
Pembangunan Jembatan Asthara Skyfront City Dimulai, Hubungkan Dua Wilayah Tangerang
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025