Suara.com - Hari ini, Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur yang dilakukan secara rutin setiap bulan. Hasil dari rapat tersebut, Bank Indonesia memutuskan untuk tidak menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan BI atau tetap dilevel 7,50 persen.
Selain itu, BI memutuskan untuk melonggarkan kebijakan Giro Wajib Minimum dari 8 persen menjadi 7 persen. Hal tersebut dilakukan guna menambah likuiditas perbankan untuk mendorong penyaluran kredit lebih baik lagi.
"Ini untuk menambah likuiditas perbankan dalam menyalurkan kredit sampai Rp18 triliun. Dengan ada pelonggaran kebijakan ini, bank bisa naikkan kapasitas landing mereka," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat menggelar konferensi pers di Bank Indonesia, Selasa (17/11/2015).
Selain itu, ia mengklaim dengan adanya pelonggaran GMW tersebut dapat memperkuat makroprudensial yang dikeluarkan bank sentral sebelumnya yakni pelonggaran LTV atau loan to value.
"Ya penurunan makroprudensial jadi down payment menurun," katanya.
Ia menambahkan pelonggaran makroprudensial tersebut sudah memberikan efek yang positif bagi dunia perbankan. Hal ini terlihat dari adanya pertumbuhan kredit properti dan real estate yang tumbuh 20,6 persen hingga September 2015.
"Pertumbuhan kredit industri perbankan mencapai 11 persen. Konstruksi sebesar 28,4 persen. Tapi memang belum semua naik, kita harapkan bisa lebih baik," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global