Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore (20/11/2015), bergerak menguat 150 poin menjadi Rp13.625 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.775 per dolar AS.
"Faktor eksternal masih menjadi salah satu pendorong mata uang rupiah melanjutkan penguatannya, hilangnya ketidakpastian dari bank sentral Amerika Serikat mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan menjadi salah satu faktor pendorong bagi pelaku pasar uang masuk ke aset mata uang berisiko, salah satunya rupiah," ujar pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta, Jumat (20/11/2015).
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga sedikit mengesampingkan data ekonomi Amerika Serikat yang mensinyalkan perbaikan. Fokus investor cenderung mulai beralih untuk mencermati negara-negara berkembang yang dinilai memiliki perekonomian stabil.
Di sisi lain, lanjut dia, kesiapan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk memasukan yuan Tiongkok sebagai salah satu mata uang cadangan "Special Drawing Rights" (SDR) dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap dolar AS.
Selain itu, ia menambahkan bahwa beberapa stimulus yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok untuk mendorong perekonomiannya juga diharapkan menambah fundamental ekonomi Indonesia bisa semakin membaik.
"Membaiknya ekonomi Tiongkok yang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia itu dipercaya dapat memperbaki kinerja neraca perdagangan Indonesia," katanya.
Dari dalam negeri, Rully Nova mengatakan bahwa tetapnya tingkatnya bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tercatat tingkat bunga penjaminan untuk bank umum dalam rupiah sebesar 7,5 persen, valuta asing 1,25 persen, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebesar 10 persen menjadi slaah satu sentimen positif.
"Tingkat bunga penjaminan tersebut dipandang sejalan dengan kondisi perekonomian dan perbankan di Indonesia saat ini," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat (20/11) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.739 dibandingkan hari sebelumnya (19/11) di posisi Rp13.787 per dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Dikhawatirkan Langgar Konstitusi, Pengalihan Dana ke Bank Himbara Lemahkan Rupiah
-
Dolar AS Dicueki! Transaksi Rupiah RI -Yuan China Tembus Rp 35 T, Bisa Pakai QRIS
-
Peruri Sebut Tata Kelola jadi Isu Penting, Demi Kedaulatan Rupiah dan Transformasi Digital
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan