Suara.com - Potensi tertinggi untuk sektor kelautan dan perikanan di ASEAN atau kawasan Asia Tenggara berada di Indonesia sehingga pemerintah sedang fokus untuk mengoptimalkan potensi tersebut.
"Negara mana di ASEAN yang potensi sumber daya ikannya sama seperti di Indonesia," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo dalam Peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-2 di Jakarta, Sabtu (21/11/2015).
Namun, Nilanto juga menyayangkan bahwa untuk industri pengolahan produk perikanan nasional dinilai masih kalah oleh industri pengolahan di sejumlah negara tetangga seperti di Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Untuk itu, ujar dia, pemerintah juga mendorong semakin banyak pihak yang menginvestasikan diri di sektor pengolahan ikan di Indonesia dalam rangka meningkatkan daya saing.
Ia mengemukakan bahwa pihaknya juga tengah berkonsultasi dengan Kementerian Perdangangan untuk dapat memproteksi sejumlah produk sektor kelautan dan perikanan di dalam negeri.
Pemerintah melalui KKP mendorong pembiayaan bagi nelayan serta usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor kelautan dan perikanan di berbagai daerah di Tanah Air.
"Langkah pemerintah dalam mendukung iklim usaha dan peningkatan ekonomi masyarakat diwujudkan melalui kredit program bekerjasama dengan perbankan dan lembaga keuangan," kata Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja.
Menurut dia, permasalahan yang kerap menjadi momok bagi pelaku UKM sektor perikanan, antara lain keterbatasan dalam mengakses permodalan, usaha bergantung pada musim atau cuaca, kepercayaan dari lembaga keuangan yang rendah, keterbatasan informasi, dan ketiadaan agunan.
Sekjen KKP mengatakan bahwa kondisi seperti itu merupakan sebuah ironi di tengah sumber daya yang melimpah di kawasan perairan Indonesia.
Pemerintah telah menjalankan sejumlah program, misalnya kredit usaha rakyat (KUR), kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE), dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian Koperasi, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (LPDB-KUMKM), seperti bantuan perkuatan permodalan bagi pelaku usaha mikro anggota dan koperasi, serta bantuan permodalan bagi wirausaha pemula.
"KUR adalah program pemerintah yang didukung tujuh bank nasional dan seluruh BPD di Indonesia, dimana pemerintah memberikan jaminan 80 persen risiko nasabah," katanya.
Namun, masih disayangkan bahwa jumlah debitor KUR untuk sektor kelautan dan perikanan masih berjumlah sekitar 0,13 persen dari seluruh debitur secara nasional.
Sejumlah langkah yang harus diambil guna meningkatkan akses permodalan, kata Sjarief, antara lain relaksasi regulasi. "Lembaga keuangan harus mulai melenturkan aturannya agar bisa mengakomodasi keterbatasan UMKM pelaku usaha di sektor ini dalam memenuhi persyaratan kredit," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Banyuwangi Tenggelamkan 35 Apartemen Ikan untuk Pulihkan Laut
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat
-
Aturan Cuti Hamil 6 Bulan dan Ketentuan Gaji yang Wajib Dipenuhi Perusahaan
-
PIP 2025 Mulai Cair untuk Jakarta, Cek Jadwal Gelombang dan Status Sipintar
-
Sinergi Gerak Cepat Hadapi Bencana Sumatera, MIND ID Bersama Danantara Bantu Wilayah Terdampak
-
BRI Gelar Satukan Langkah untuk Sumatra, Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Bencana
-
Harga Emas Antam Akhirnya Kembali Tembus 2,5 Juta Per Gram
-
Saham SUPA Keok di Tengah Kinerja Positif Cetak Laba Rp122 Miliar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Update Harga BBM Pertamina, Shell dan Vivo Jelang Natal dan Tahun Baru 2026
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang