Suara.com - Koordinasi Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar memprediksikan kursi Direksi Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang sedang diperebutkan saat ini sangat rawan akan penyelewengan dana BPJS ke depannya. Pasalnya, rata-rata calon yang sudah lulus beberapa tahap administrasi berlatarbelakang dari partai politik, bahkan masih aktif dalam partai politik.
“Kita sudah melihat trackrecord mereka, kami ada datanya. Mereka itu rata-rata bekas partai politik dan ada juga yang aktif dalam partai politik. Walaupun mereka bukan anggota tapi mereka ada keterkaitan dalam partai politik,” kata Timboel saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Melihat kondisi tersebut, pihaknya pun mengkhawatirkan, jika nantinya dana BPJS akan diselewengkan guna kepentingan partai politik. Menurutnya, rebutan tersebut wajar, mengingat dana kelolaan yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan yang hampir mencapai Rp 200 triliun dan BPJS Kesehatan yang mencapai Rp 60 triliun.
"Ada potensi bisa dimainkan partai politik untuk mendapatkan keuntungan terutama dari investasi yang ditanamkan. Bahkan ada yang nggak terikat dengan partai politik tapi mereka mulai mendekati partai politik," kata Timboel.
Oleh sebab itu, Timboel bersama BPJS Watch mendesak Panitia Seleksi direksi BPJS untuk berani menolak orang partai masuk ke BPJS. Ia pun juga meminta kepada Panitia Seleksi untuk lebih selektif dan berhati-hati terhadap direksi BPJS Kesehatan dan BPJS Kesehatan lama yang mendaftar kembali menjadi direksi dan dewan pengawas. Pasalnya, BPJS Watch melihat kinerja mereka kurang memuaskan.
"Ada juga yang lama, dia daftar lagi. Padahal track record dia sudah jelek. Contohnya Rexon, kita buka-bukaan aja. dia dulu Direksi di Jamsostek, dia salah satu yang menolak kehadiran BPJS, terus track record dia sudah gagal. Tapi dia daftar. Ini yang harus kita keluarkan,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Apakah September Ada? Ini Cara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Biar Siap Cair
-
BSU September 2025: Trending di Google, Pencairan untuk Guru, & Waspada Penipuan
-
Rekrutmen BPJS Ketenagakerjaan 2025 Dibuka: Syarat, Posisi yang Dibutuhkan, dan Tips Lolos Seleksi
-
Cair Lagi? Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan Lewat 3 Cara Ini
-
Warga Sumatera Utara Bisa Berobat Pakai KTP Mulai Oktober 2025
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Badai di Industri Tekstil! Raksasa Emiten Pan Brothers Keluar dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia
-
Dorong Generasi Muda Jadi Katalis Ekonomi, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025
-
BEI 'Kunci' Enam Saham, Ada yang Melesat Ribuan Persen Hingga Terkena Suspensi Ketiga Kalinya!
-
Harga Pembangunan Hotel Hilton Nepal yang Dibakar Massa Habiskan Rp1,9 Triliun
-
Indodax Catatkan Nilai Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 15,24 Triliun
-
Sambut HUT ke-130, BRI Jaring Karya Jurnalistik Inspiratif Melalui News Fest 2025
-
Menkeu Purbaya Diminta Moratorium Cukai Rokok, Pengusaha: Industri Padat Karya Bisa Tergerus
-
Perusahaan Milik Elon Musk Pecat 500 Karyawan Via Email, Pesangon Dibayar Akhir November
-
KPR Rumah Minimal Punya Gaji Berapa? Simak Gambarannya di Sini
-
Dituduh Kartel Bunga Pindar, AFPI: Kami Ikuti Arahan OJK Demi Lindungi Konsumen!