Suara.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliman Hadad mengaku senang jika tingkat bunga kredit perbankan bisa ditekan hingga dibawah 10 persen. Namun, untuk menurunkan suku bunga kredit tersebut tidak bisa dilakukan dengan instan. Selain itu, untuk menurunkan suku bunga kredit harus diimbangi dengan untuk mengakses perbankan dan mengakses kredit tersebut.
“Kita memang sangat ingin suku bunga kredit ini turun, tapi nggak bisa dipungkiri harus banyak pertimbangannya. Pertama, ini harus dibarengi dengan kemudahan mengakses perbankan itu sendiri. Percuma kan kalau bunga sudah rendah tapi akses perbankan masih sulit, akhirnya penyaluran kredit juga minim,” kata Muliaman saat berbincang dengan suara.com di gedung DPR, Kamis (3/12/2015).
Oleh sebab itu, lanju Muliaman, untuk menurunkan suku bunga kredit ini membutuhkan waktu yang terbilang cukup panjang. Saat ini pihaknya tengah mendorong penurunan suku bungan dengan memperluas akses perbankan. Dengan demikian, akan tercipta inklusi keuangan yang lebih baik.
“Inilah yang dinamakan financial inclusion, laku pandai dan program lainnya. Jadi ini biar akses perbankan di seluruh Indonesia merata. Jadi menggunakan teknologi ICT yang sedang kita kembangkan, jadi perbankan nggak usah buka kantor cabang. Jadi kan akses keuangan bisa jadi lebih mudah,” ungkapnya.
Muliaman berjanji akan terus mendorong efisiensi agar bunga kredit dapat diturun. Pasalnya, peran OJK lebih kepada sektor mikro.
"OJK punya peran, BI punya peran, peran saya mendorong efisiensi karena saya kan lebih mikro Pak Agus (Gubernur BI) kan lebih makro, Pak Agus soal tingkat bunga, saya yang efisiensi agar kemudian bunga itu murah dengan cara membangun bisnis model yang lebih kondusif, semua bisa kita cari," kata Muliaman.
Berita Terkait
-
OJK Beri Syarat jika Himbara Mau Naikkan Bunga Deposito Valas
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
OJK Catat Sektor Perbankan Tetap Sehat, NPL Minim dan CAR Kuat
-
Kasus Fraud Maybank, OJK: Ini Masalah Serius!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Bank Mandiri Wujudkan Komitmen Sosial Bagi 60.000 Warga Indonesia: 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri
-
Sejarah Baru Hilirisasi Industri Petrokimia
-
Rupiah Menguat, Didukung Ekonomi Tumbuh 5,04% dan Sentimen Positif Pasar Global
-
OJK Beri Syarat jika Himbara Mau Naikkan Bunga Deposito Valas
-
BPKN Ungkap Hasil Investigasi Sumber Air Aqua, Begini Hasilnya
-
Rebalancing Indeks MSCI Bawa IHSG Terbang ke Level 8.300 Pagi Ini