Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis sore (3/12/2015), bergerak melemah sebesar 62 poin menjadi Rp13.842 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp13.780 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, mengatakan dolar AS bergerak menguat terhadap sejumlah mata uang global, termasuk rupiah mengingat semakin dekatnya rencana bank sentral Amerika Serikat (the Fed) untuk menaikan suku bunga acuannya.
"Pidato gubernur bank sentral AS Janet Yellen yang cukup percaya diri terhadap laju perekonomian AS, mendongkrak harapan kenaikan suku bunga AS pada pertengahan Desember ini. Situasi itu dimanfaatkan sebagian pelaku pasar untuk masuk ke aset mata uang dolar AS," katanya.
Menurut dia, aksi pelaku pasar uang itu karena imbal hasil investasi seperti surat utang atau obligasi di Amerika Serikat akan naik setelah the Fed merealisasikan kenaikan suku bunganya.
"Pelaku pasar memanfaatkan momentum itu dengan harapan meraih imbal hasil lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Meski imbal hasil di negara berkembang masih lebih baik, namun risikonya juga tinggi. Sementara di AS risikonya cukup rendah," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa pernyataan Janet Yellen yang akan menaikan suku bunga acuan AS itu kembali mendongkrak dolar AS setelah sempat tertekan akibat data manufakturnya mengalami konstraksi.
Di sisi lain, lanjut dia, spekulasi pasar terhadap bank sentral Eropa (ECB) yang akan memperbesar stimulus keuangannya juga menambah beban bagi mata uang euro dan mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Kamis (3/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.845 dibandingkan hari sebelumnya (2/12) di posisi Rp13.757 per dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor