Suara.com - World Bank mengingatkan Indonesia lebih memperhatikan upaya untuk mengatasi kesenjangan yang semakin melebar antara masyarakat miskin dan kaya. Ini diprediksi akan meluas dalam beberapa tahun ke depan jika tidak ditanggulangi.
Indikasi melebarnya ketimpangan tersebut dapat dilihat dari koefisien rasio gini Indonesia yang meningkat dalam 15 tahun terakhir dari 0,31 menjadi 0,41.
bank dunia memperingatkan pemerintah Indonesia agar perlu memperhatikan meningkatkanya kesenjangan yang semakin melebar dalam lima belas tahun terakhir. Ketimpangan di Indonesia sudah mencapai tertinggi dalam sejarah, yang memcatat gini rasio lebih buruk dari India dan Etiopia.
"Gini coefficient Indonesia mengalami penurunan besar dari 0,3 jadi 0,41. Ini sama dengan Uganda dan Pantai Gading. Bahkan lebih buruk dibanding India dan Etiopia," kata Rodrigo saat memberikan kata sambutan dalam acara Bank Dunia yang bertajuk "AKU (Akhiri Ketimpangan Untuk) Indonesia" di Djakarta Theatre Building, Selasa (08/12/2015).
Ia mengatakan, dengan adanya peningkatan rasio gini tersebut, kondisi ini dapat menciptakan kondisi rawan konflik sosial pada masyarakat Indonesia. Menurutnya, hal ini dapat membuat adanya kecemburan sosial yang terjadi di masyarakat.
"Ini berbahaya karena ketika masyarakat miskin frustasi atas hidupnya, mereka cenderung akan melakukan tindakan ke arah yang negatif," tegasnya.
Ia mengatakan, untuk mengatasi ketimpangan yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial tersebut, Rodrigo mengimbau kepada pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah cepat mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan menciptakan lapangan kerja yang baik dan merata di seluruh daerah di Indonesia. Sehingga masyarakat dapat merasakan dan menciptakan kehidupan yang layak.
"Untuk meningkatkan kesejahteraan dibutuhkan pekerjaan dan peningkatan kualitas sumber daya. Dengan cara tersebut, masyarakat dapat hidup dengan sejahtera. Tapi sampai saat ini pelatihan keterampilan kerja dan lapangan pekerjaan masih minim. Alhasil banyak masyarakat di Indonesia yang masuk dalam pekerjaan informal dengan gaji yang lebih rendah," ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong pemerintdah di Indonesia untuk memperbaiki permasalah disektor lapangan kerja dan ketenagakerjaan. Selain itu, ia juga meminta pemerintah Indonesia menggunakan pajak dan anggaran belanja pemerintah untuk mengurangi ketimpangan saat ini. Lalu, pelayanan publik di daerah pada bidang kesehatan, pendidikan dan keluarga berencana bagi semua orang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya