Suara.com - PT Waskita Karya (Persero) menargetkan pada awal tahun 2015 perusahaan meraih kontrak pengerjaan proyek sebesar Rp100 triliun, dengan total aset mencapai Rp43 triliun.
"Tahun depan (2016) kontrak yang dikerjakan Waskita mencapai Rp100 triliun, terdiri atas 34 persen kontrak baru dan 66 persen kontrak "carry over" (peralihan dari tahun sebelumnya," kata Direktur Utama Waskita M Choliq, Forum BUMN : "Sinergi BUMN untuk Transformasi Indonesia", di Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Menurut Choliq, dengan kontrak yang diraih pada tahun 2016 tersebut sejalan dengan ekspansi bisnis perusahaan selain sebagai kontraktor juga menggarap proyek-proyek jalan tol.
Dengan rencana bisnis tersebut, pada tahun depan (2016) Waskita menargetkan pendapatan sebesar Rp30 triliun, meningkat dari pendapatan tahun 2015 yang diproyeksikan mencapai Rp15 triliun.
Saat yang bersamaan, perusahaan juga laba tahun 2016 diperkirakan menembus Rp2 triliun, naik dari tahun 2015 yang diperkirakan mencapai sekitar Rp800 miliar.
Pada tahun 2016, perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp10 triliun.
Ia menjelaskan, sejumlah proyek yang mulai dibangun pada 2016 seperti empat ruas jalan tol antara lain ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 kilometer, Soka-Pekutatan 25,1 kilometer, Pekutatan-Gilimanuk 54,4 kilometer dan Pekutatan-Lovina sepanjang 46,7 kilometer.
Khusus untuk jalan tol tambah Choliq, pada tahun 2016 Waskita akan mengakuisisi setidaknya 2-3 ruas jalan tol.
Untuk membiayai belanja modal sebesar Rp10 triliun 2016 tersebut, Choliq mengatakan sebesar 70 persen akan berasal dari pinjaman perbankan. Sisanya, sebesar 30 persen persen akan dianggarkan dari kas internal perseroan.
"Dana dari modal sendiri ekuitas kita sudah Rp9 triliun. Ini untuk biaya tol, sisanya pinjaman bank. Porsinya bank 70 persen, 30 persen kita," ujarnya.
Pada tahun 2016, Waskita tidak masuk dalam jajaran 26 BUMN yang akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Tidak masalah tidak mendapat modal dari negara. Tidak mempengaruhi bisnis secara keseluruhan, karena Waskita mempunyai bisnis jalan tol yang sangat bagus," tegasnya.
Untuk itu Choliq mengatakan, Waskita dapat menyiasati pembiayaan capex dengan menerbitkan surat utang (obligasi) yang dijadwalkan pada semester II 2016.
"Nilai obligasi belum bisa diungkapkan. Tapi yang pasti belanja modal dibiayai pinjaman perbankan dan mengombinasikannya dengan obligasi," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Rencana Merger BUMN Karya Terus Digas, Tinggal Tunggu Kajian
-
Public Expose Waskita Karya: Perkuat Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa, NKB Mencapai Rp5,6 Triliun
-
Mees Hilgers Dibujuk Kontrak Menggiurkan Oleh FC Twente, Segera Comeback Bermain?
-
LMS 2025: Infrastruktur Bendungan dan Pengadaan Pangan Jadi Dua Sisi Mata Uang Tak Terpisahkan
-
Berapa Gaji dan Kontrak Patrick Kluivert di Indonesia? Gagal Bawa Timnas Lolos Piala Dunia
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,04 Persen, Menko Airlangga: Jauh Lebih Baik!
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah