Suara.com - PT Pelindo III (Persero) siap mengembangkan industri perikanan terbesar pertama di Indonesia yang berlokasi di sekitar Pelabuhan Tegal dengan investasi sekitar Rp1 triliun.
"Studi kelayakan (FS) sedang dalam tahap finalisasi, terutama terkait sinkronisasi dan koordinasi dengan Kementerian Kemaritiman, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan instansi lainnya," kata Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto, di sela Forum BUMN: "Sinergi BUMN Untuk Transformasi Indonesia", di Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Menurut Djarwo, pembangunan sentra industri perikanan dilakukan tak jauh dari lokasi Pelabuhan Tegal yang dikelola oleh Pelindo III.
"Jika FS diproyeksikan rampung pada kuartal I tahun 2016, maka diharapkan pembangunan pelabuhan Tegal tersebut bisa dimulai pada akhir tahun 2016," ujarnya.
Dengan pengembangan Pelabuhan Tegal tidak hanya manfaat jasa pelabuhan yang didapat, tetapi juga bisa menjadi industri perikananan nasional.
Ia menjelaskan, sentra industri perikanan tersebut berada di lahan seluas 25 hektare.
Pusat industri tersebut akan dilengkapi sejumlah fasilitas seperti dermaga dengan kedalaman kolam mencapai -7 meter LWS (low water spring), gudang pendingin, sistem pengolahan limbah, dan tempat pelelangan ikan.
Ia menuturkan, dalam rangka mempercepat rencana pengembangan industri perikanan tersebut, pihaknya proaktif untuk sinergi dengan sejumlah pihak, termasuk perguruan tinggi seperti UGM.
"Kita maksimalkan sinergi dengan pihak-pihak yang memahami industri perikanan," ucapnya.
Sedangkan sumber pendanaan pembangunan sentra industri perikanan tersebut akan diperoleh dari biaya pengembangan seluruh pelabuhan yang dikelola Pelindo III yang berjumlah sekitar 25 pelabuhan besar dan kecil. (Antara)
Berita Terkait
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
Warren Buffett: Anak Ajaib dari Omaha yang Mengubah Dunia Investasi
-
OJK Gandeng KSEI Permudah Izin Reksadana, Apa Untungnya?
-
Gandeng Travelio, Perumnas Sulap Apartemen Jadi Aset Investasi Smart Management
-
Benteng Baru Aset Digital: UU P2SK Bakal 'Sulap' Kripto Lokal Jadi Lebih Kokoh dan Berdaulat!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak