Pemerintah memastikan, target pajak pada 2015 tidak akan mencapai 100 persen dari target yang sudah dipatok pada APBN-P 2015. Penerimaan pajak pada 2015 diperkirakan hanya sekitar 80 persen dari target sebesar Rp1.294 triliun.
Untuk tidak mengulangi kejadian yang sama pada 2016 mendatang, pemerintah mengaku sudah menyusun beberapa langkah efesiensi memenuhi target penerimaan pajak tahun depan. Salah satunya dengan mengurangi biaya-biaya pengeluaran yang dinilai tidak terlalu mendesak atau kurang penting.
"Contoh, kalau pemerintah mengalokasikan belanja untuk membeli benih, bisa ditulisa untuk pembelian benih. Bukan menggunakan terminologi lain seperti pembedayaan petani. Jadi yang kurang penting seperti biaya perjalanan. Terminologi yang rancu dalam penganggaran ini dihilangkan," kata Darmin saat berbincang dengan media di Hotel Aryaduta, Tangerang, Jumay (18/12/2015).
Selain itu, pihaknya meminta agar APBNP 2016 segera dilakukan. Hal tersebut agar memberikan kepastian dan menghindari risiko kekurangan penerimaan yang lebih besar tahun depan.
"Jadi memang APBN harus segera di amandemenkan. Kita tidak bisa seperti di 2015 selalu bilang nanti bisa, tahu-tahu hasilnua lain. Kepastian kejelasan harus ada. Sehingga kalau APBNP dibuat agak cepat ini juga bisa membantu. Risikonya bisa kecil," tegasnya.
Berita Terkait
- 
            
              Investor Asing di Mata Menkeu Purbaya: Dia Tidak Akan Bangun Negara Kita!
 - 
            
              Sahroni Curhat Kolor dan Foto Keluarga Dijarah, Senggol soal Pajak: Tuh Orang Boro-boro Bayar!
 - 
            
              3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
 - 
            
              Dikejar Sampai Singapura, Aset Rp58,2 M Milik Pengemplang Pajak Disita
 - 
            
              Terpopuler: Tim Indonesia Keok di Physical: Asia, Mobil Keluarga dengan Pajak Paling Ringan di 2025
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD