Suara.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil merampungkan pekerjaan proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) di Gandul – Serpong (50 tower) yang merupakan bagian dari Subsistem kelistrikan Gandul-Muara Karang. SUTT sepanjang 17,18 kilo meter sirkuit (kms) ini memasok listrik untuk wilayah Jakarta Selatan, Bintaro, Bogor Utara, Tangerang Selatan serta memperkuat subsistem Gandul-Muara Karang.
Sub sistem ini menyangga kebutuhan listrik sebesar 1.800 Mega Watt (beban puncak pada siang hari). Sementara beban puncak Jakarta pada siang hari sekitar 6.900 MW.
Proses energize atau uji coba tegangan pada kedua sirkuit jaringan transmisi dilakukan pada Rabu, (16/12/2015) pukul 21.00 WIB. Dengan energize kedua sirkuit praktis SUTT Gandul-Serpong ini bisa beroperasi sempurna dan siap mengalirkan listrik ke pelanggan. “Sesuai jadwal, kami telah melakukan proses energize. Di samping itu, tim kami juga terus melakukan pengawasan terhadap SUTT Gandul-Serpong. Hal ini demi memastikan transmisi berjalan dengan baik,” ujar General Manager (GM) PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa Bali E. Haryadi, dalam keterangan resmi, Jumat (18/12/2015).
Pembangunan tower SUTT Gandul-Serpong ini sangat dibutuhkan, mengingat kebutuhan listrik di Jabodetabek yang semakin meningkat. Dengan berfungsinya SUTT Gandul-Serpong otomatis Subsistem Gandul-Muara Karang akan semakin handal.
“SUTT ini sangat diperlukan agar daya mampu dari sistem interkoneksi Jawa-Bali bisa tersalurkan dengan baik ke para pelanggan, mengingat tingginya angka permintaan daya listrik di daerah ini,” tambah Haryadi.
SUTT Gandul-Serpong akan dilewati listrik 150 kilo Volt (kV). Secara langsung transmisi ini akan meningkatkan keandalan suplai ke Gardu Induk Petukangan yang sebelumnya hanya didukung oleh Sistem Gandul – Petukangan, saat ini bertambah menjadi Gandul -Serpong – Petukangan.
Sementara itu, dalam waktu yang bersamaan PLN juga sedang meningkatkan tambahan suplai ke Subsistem Gandul melalui proyek penambahan IBT (Interbus Trafo) 500/150 kV 500 MVA yang diharapkan bisa beroperasi pada akhir tahun 2016.
Berita Terkait
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing