Suara.com - Saham-saham di Wall Street berakhir turun lagi untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi WIB 19/12/2015). Kondisi ini disebabkan kemerosotan harga minyak membebani sentimen pasar.
Dow Jones Industrial Average jatuh 367,39 poin, atau 2,10 persen, menjadi ditutup pada 17.128,45. Indeks S&P 500 merosot 36,37 poin, atau 1,78 persen, menjadi berakhir di 2.005,52. Indeks komposit turun 79,47 poin, atau 1,59 persen, menjadi 4.923,08.
Harga minyak, yang diperdagangkan di sekitar tingkat terendah dalam hampir tujuh tahun dalam beberapa hari terakhir, berlanjut turun pada Jumat karena data mengisyaratkan bahwa produksi minyak mentah AS tidak berkurang.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari turun 22 sen menjadi menetap di 34,73 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari turun 18 sen menjadi ditutup pada 36,88 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
"Untuk saat ini, langkah yang paling menentukan adalah komoditas, di mana pengetatan The adalah berita buruk yang cukup jelas tidak peduli apa yang berikutnya dari itu," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Di sisi ekonomi, angka awal Indeks Kegiatan Bisnis PMI sektor jasa AS dari Markit tercatat 53,7 pada Desember, gagal memenuhi konsensus pasar dan merupakan angka terendah selama 12 bulan terakhir.
Menambahkan lebih pesimisme ke pasar, pasar saham luar negeri mengalami penurunan berbasis luas pada Jumat.
Di Asia, ekuitas Jepang berakhir melemah tajam karena sentimen volatil mendominasi pasar setelah bank sentral Jepang (BoJ) memutuskan langkah-langkah baru untuk mendukung kebijakan pelonggaran moneter, dengan indeks Nikkei 225 turun 1,90 persen.
Saham-saham Eropa juga mengalami penurunan secara luas karena investor tetap berhati-hati atas harga komoditas yang lemah, dengan indeks acuan FTSE 100 Inggris turun 0,82 persen.
Sementara itu, para investor masih memilah-milah keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Para analis percaya pasar saham akan menyaksikan beberapa volatilitas dalam beberapa hari terakhir, karena Wall Street berusaha mencerna keputusan kenaikan suku bunga.
Untuk minggu ini, indeks saham unggulan Dow turun 0,8 persen, dan indeks lebih luas S&P 500 merosot 0,3 persen, sedangkan teknologi Nasdaq turun 0,2 persen.
Indeks Volatilitas CBOE, sering disebut sebagai ukuran ketakutan Wall Street, naik 9,29 persen menjadi berakhir di 20,70 pada Jumat.
Di pasar lain, dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat, setelah membukukan peningkatan tajam di sesi sebelumnya karena keputusan Fed menaikkan suku bunga.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik ke 1,0862 dolar AS dari 1,0811 dolar di sesi sebelumnya, sementara dolar AS dibeli 121,28 yen Jepang, lebih rendah dari 122,82 yen pada sesi sebelumnya.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada Jumat, karena dolar AS jatuh dan pedagang "short" mengambil keuntungan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari bertambah 15,4 dolar AS, atau 1,47 persen, menjadi menetap di 1.065,00 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Purbaya Effect, IHSG Kembali Menghijau Hari Ini
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
IHSG Mulai Perkasa, Bergerak Menguat di Awal Sesi Perdagangan Kamis
-
Holding Singapura Berencana Akuisisi Saham MAPI, Berpotensi Picu Tender Offer
-
Setelah Jeblok, IHSG Akhirnya Bangkit Setelah Kekhawatiran Menkeu Baru Mereda
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kuota KPR Subsidi Bertambah, BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9 Persen
-
Pemerintah Fasilitasi UMKM Perumahan untuk Akses Pembiayaan
-
DANA Kaget Sesi Malam, Masih Ada Rp 99 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Kolaborasi BRI dan Kemenimipas: BLK Nusakambangan Jadi Harapan Baru WBP
-
Kerja Cepat, Besok Menteri Purbaya Salurkan Rp 200 Triliun ke 6 Bank Termasuk BSI
-
4 Link DANA Kaget Malam Ini Dapatkan Saldo 279 Ribu Secara Cuma-cuma
-
Pendiri Es Krim Ben & Jerry's Kecam Unilever: Ini Bukan Lagi Merek yang Kami Bangun
-
Menkeu Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen Bukan Hal yang Sulit
-
Gercep Klik 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Kesempatan Raih Saldo Ratusan Ribu
-
Purbaya Effect, IHSG Kembali Menghijau Hari Ini