Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB 23/12/2015), karena perdagangan teknis melebihi dukungan dari dolar AS yang melemah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari kehilangan 6,5 dolar AS, atau 0,60 persen, menjadi menetap di 1.074,1 dolar AS per ounce.
Perdagangan teknis dan volume rendah adalah gambaran hari ini, menempatkan tekanan pada emas ketika para pedagang bersiap untuk meninggalkan libur panjang akhir pekan Natal. Ini terjadi meski dolar AS melemah.
Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS pada Selasa (22/12/2015) menunjukkan angka Produk Domestik Bruto negara itu datang pada tingkat yang diharapkan di dua persen, menjaga perdagangan emas dalam kisaran yang sempit.
Analis mencatat bahwa pertumbuhan persediaan direvisi lebih rendah menjadi 85,5 miliar dolar AS dibandingkan dengan angka sebelumnya 90,2 miliar dolar AS.
Emas mendapat dukungan karena laporan yang dirilis oleh National Association of Realtors, Selasa, menunjukkan penjualan "existing home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan "home resales) pada November jatuh 10,5 persen ke tingkat tahunan yang jauh lebih rendah dari perkiraan di 4.760 juta unit.
Para analis mencatat bahwa peraturan baru untuk penutupan penjualan rumah mungkin telah secara artifisial telah menekan penjualan rumah selama November, namun angka itu cenderung meningkat pada Desember akibat keterlambatan dalam menutup.
Harga logam mulia ini diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut karena analis percaya pasar tetap belum yakin kapan kenaikan suku bunga berikutnya akan terjadi.
Para analis percaya tujuan dari The Fed untuk menyerap sekitar 2,5 triliun dolar AS kelebihan cadangan bank-bank karena ekonomi AS mulai pulih.
Bank-bank menjadi lebih berani mengambil risiko dalam ekonomi yang "bullish", dan sebagai akibatnya berpotensi melepaskan beberapa kelebihan cadangan mereka, membanjiri ekonomi dengan uang tunai, sehingga menyebabkan inflasi.
Tren jangka panjang untuk emas tetap sangat "bearish" karena kenaikan suku bunga The Fed pada Desember terjadi meski semula diharapkan untuk penundaan kenaikan suku bunga sampai 2016.
Kenaikan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Sampai pertemuan Desember Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Perak untuk pengiriman Maret turun 0,1 sen, atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 14,314 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 8,3 dolar AS, atau 0,94 persen, menjadi ditutup pada 873 dolar AS per ounce. (Antara)
Berita Terkait
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
-
Ketika Anabul Jadi Keluarga, Hadir Tren Perhiasan Bertema Kasih Sayang untuk Hewan Peliharaan
-
Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.286.000 per Gram
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah