Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan akan terus berupaya menyederhanakan pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) sehingga memudahkan perusahaan masuk ke pasar modal dalam rangka meraih dana ekspansi.
"OJK sudah menyederhanakan proses peraturan IPO dari 45 hari menjadi 35 hari. Kami akan terus mempermudah, mempersingkat perusahaan untuk melakukan IPO saham, ataupun menerbitkan surat utang," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad usai menghadiri penutupan perdagangan penutupan IHSG BEI akhir tahun 2015 di Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga akan terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi terhadap perusahaan-perusahaan untuk memanfaatkan pasar modal. Aksi ini merupakan salah satu rencana jangka panjang untuk menciptakan pasar modal yang kuat.
"Tahun depan kami mengundang beberapa perusahaan besar, itu memang sudah menjadi rencana lama kami. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sudah mendukung BUMN untuk masuk ke pasar modal. Jadi, kami juga akan terus cari para pemain besar agar bursa kuat," katanya.
Selain perusahaan, lanjut dia, pihaknya juga akan mendorong penambahan jumlah basis investor domestik. Dengan begitu, kinerja pasar modal tidak mudah goyah jika investor asing keluar dari pasar.
"Kami juga bangun basis investor domestik yang lebih banyak. Dengan demikian, mobilisasi dana juga lebih besar," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden M. Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemerintah akan mendorong BUMN melakukan IPO untuk memperkuat modal sehingga mudah menjalankan ekspansi bisnis.
"Iya, kami dorong karena itu merupakan cara untuk mencari modal dengan cara yang murah. IPO itu memiliki dua fungsi, yang penting itu untuk rising fund atau meningkatkan modalnya, dan juga adanya transparansi. Kalau perusahaan terbuka pasti ada transparansi yang baik dibandingkan dengan perusahaan tertutup," kata Wapres M. Jusuf Kalla.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan bahwa dalam rangka menambah jumlah perusahaan tercatat atau emiten, pihaknya akan mengupayakan untuk membuka cabang di Surabaya.
"Kami akan buka cabang BEI di Surabaya dengan konsep full branch. Jadi, yang mau IPO tidak perlu ke sini (Jakarta)," katanya.
Bersama OJK, dia mengharapkan dapat merealisasikan rencana itu sehingga menambah mudah perusahaan melaksanakan IPO. Selain itu, BEI juga akan terus mendorong kinerja perusahaan sekuritas, meningkatkan reputasi bursa, serta menambah jumlah investor. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok