Suara.com - Jones Lang LaSalle (JLL), konsultan properti yang juga memiliki kantor perwakilan di Indonesia, terpilih sebagai konsultan properti terbaik dunia dalam ajang International Property Award 2015 di London, Inggris Raya.
Siaran pers JLL yang diterima di Jakarta, Rabu (13/1/2016), menyebutkan, dalam ajang tersebut, JLL juga diberikan predikat Konsultan Properti terbaik di kawasan Asia-Pasifik.
CEO JLL Asia Pasifik Alastair Hughes mengatakan, hal tersebut merupakan hasil kerja keras dalam menyampaikan layanan terbaik kepada para klien di berbagai belahan dunia.
Ajang International Property Award dinilai oleh 70 pakar industri yang independen yang menilai sekitar 2.000 konsultan properti yang ada di lebih dari 110 negara di tingkat internasional pada tahun 2015.
Terkait dengan kondisi properti Indonesia, Jones Lang LaSalle (JLL) pernah menyampaikan bahwa kondisi kelesuan yang dihadapi sektor properti saat ini seperti kondisi yang terjadi pada tahun 2009.
"Saat ini adalah masa yang pernah dialami pada 2009, di mana ada dampak krisis ekonomi global," kata Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto di Jakarta, Oktober 2015.
Menurut Vivin, saat ini pengembang umumnya berperilaku survival mode atau kecenderungan untuk bertahan dalam rangka melewati kelesuan properti sekarang.
Untuk itu, ujar dia, selayaknya pengembang menyusun strategi baru dan mengkaji ulang rencana pengembangan mereka.
Ia memaparkan, langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan antara lain penyesuaian jenis dan kualitas produk, strategi harga, dan insentif.
Selain itu, lanjutnya, perlu pula memikirkan langkah cara pembayaran serta strategi pendanaan proyek dengan melakukan kerja sama baik dengan investor lokal maupun asing. "Kemitraan bersama antara pengembang lokal dengan investor asing sudah ada contohnya," katanya.
Vivin juga mengemukakan bahwa pelaku properti saat ini juga perlu memikirkan waktu yang tepat seperti bila saat ini memiliki dana yang besar maka merupakan waktu yang tepat untuk membeli.
Hal tersebut, lanjutnya, karena pergerakan harga sektor properti saat ini masih melesu sehingga dengan membeli sekarang diharapkan dapat meraih keuntungan saat pergerakan normal.
Apalagi, ia meyakini bahwa Indonesia masih memiliki banyak faktor untuk kembali mendorong dan menggairahkan perekonomiannya.
Sejumlah faktor itu antara lain adalah permintaan domestik yang kuat, populasi yang berjumlah sangat besar, meningkatnya gaya hidup perkotaan kelas menengah, sumber daya alam yang kuat, hingga ketahanan menghadapi krisis finansial global.
"Indonesia tahan banting, ketika 2011 kita bisa mengalami boom period setelah krisis terjadi pada 2009," katanya.
(Antara)
Berita Terkait
-
Pengajuan KPR via Bale Properti Naik 150 Persen
-
3 Lokasi di Depok dengan Harga Properti Murah dengan Akses Dekat Transum
-
Ikhlas Rumah Dijarah, Intip Aset Properti Uya Kuya Versi LHKPN yang Tembus Rp51,5 M
-
Generasi Muda Mulai Melek Properti: Dari Hunian Modern sampai Peluang Bisnis
-
Jadi Pusat Ekonomi Timur Jakarta, Pengembangan Properti Mulai Bergeser Garap Hunian di Karawang
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Rumah Hantu di Film Conjuring Bakal Dijual Puluhan Miliar, Tertarik Beli?
-
Saham-saham Emiten Ini Diramal Bakal Jeblok Setelah Sri Mulyani Diganti
-
Badai PHK Terus Berlanjut, 321 Wartawan Daily Miror Kehilangan Pekerjaan
-
IHSG Ambruk Pasca Menteri Keuangan Diganti: Ada Peluang Rebound?
-
TPIA Ungkap Progres Pembangunan Pabrik CA-EDC Capai 33 Persen
-
Bank Indonesia : Uang Premier Melonjak Tembus Rp 1.961,3 Triliun
-
Emas UBS Melonjak! Harga Emas Hari Ini Makin Diminati untuk Dibeli
-
Harapan Pengusaha Kepada Menteri Keuangan Baru Purbaya Yudhi
-
Traktir Ngopi Temen Pakai Saldo DANA Kaget! Ini Link Buat Rebutan Cuan hingga Rp295 Ribu
-
BUMN Mulai Adopsi Open Source untuk Ekspansi Bisnis