Suara.com - Tertarik untuk mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA), tapi takut tidak bisa membayar cicilan? Atau sudah ingin sekali mengambil KTA, tapi masih ragu. Sebenarnya, bagaimana caranya menggunakan dana KTA agar bisa berbuah manis? Dan, cicilan utang bisa selesai tepat waktu tanpa memperpanjang atau membuat utang baru?
Sebelum anda memutuskan mengambil KTA, coba tanyakan pada diri Anda sendiri, apa tujuan mengambil KTA? Misalnya, untuk modal usaha, untuk keperluan mendesak, atau lainnya? Mencari alasan tidak sesederhana itu, kalaupun sudah menemukan alasan, cobalah anda rinci lagi.
Sebagai contoh, bila mengambil pinjaman untuk modal usaha, uangnya mau digunakan untuk membeli apa? Kapan kemungkinan sudah balik modal? Berapa keuntungan per bulan? Serta berbagai pertanyaan lain yang berhubungan dengan masalah ini.
Nah, setelah Anda berhasil merinci itu. Artinya Anda bisa mengajukan pinjam dana, tinggal menentukan berapa pinjamannya dan bagaimana kemampuan bayar utang setiap bulan. Semua harus direncanakan sematang dan serinci mungkin. Sehingga komitmen untuk tidak terjebak utang akan selalu Anda ingat.
Selain merinci tujuan anda mengambil KTA, Anda pun patut memperhatikan beberapa hal ini saat mengambil KTA:
1. Jumlah Nilai Pinjaman yang Anda Butuhkan
Jangan senang dulu ketika melihat nominal uang yang akan didapatkan dari bank. Karena bank pasti akan memotong nilai tersebut dengan biaya administrasi atau provisi berkisar 1 – 3.5%. Misalnya, tertulis Rp10juta, total real dana yang cair ke rekening Anda yaitu: 3.5% (potongan) x Rp10juta = Rp350.000. Jadi, yang cair adalah Rp10.000.000 – Rp350.000 = Rp9.650.000.
Belum lagi dana itu dipotong premi. Bila ada fasilitas asuransi di KTA tersebut.
2. Pastikan Waktu Pinjaman dan Pembayaran
KTA bukanlah hadiah uang yang diberikan bank kepada kita, tapi pinjaman! Anda wajib mencicil utang itu setiap bulannya. Semakin cepat jangka waktu pelunasan kredit, makin kecil bunga yang ditanggung. Selalu perhatikan tanggal jatuh temponya. Pastikan dana KTA cair, di saat Anda siap membayar cicilan setiap bulannya. Tentu, Anda tidak mau terkena denda karena telat bayar kan?
3. Pertimbangkan Memiliki Asuransi
Tidak mau bukan membebani keluarga dengan utang di bank ketika ada hal yang tidak diinginkan terjadi pada Anda? Sebagai contoh, bagaimana kalau Anda di tengah angsuran tiba-tiba terkena musibah. Siapa yang akan bayar cicilan? Oleh sebab itu, ketika mengajukan KTA, pastikan untuk memilih produk KTA berasuransi. Hal ini untuk mengantisipasi risiko bila tiba-tiba Anda terkena musibah atau meninggal dunia.
4. Pertimbangkan Mengambil Kredit Baru
Pada dasarnya manusia itu mudah tergiur uang, meski bentuknya berupa utang. Ketika anda sudah memiliki hubungan kredit dengan satu bank, maka akan datang tawaran-tawaran lainnya. Jangan senang dulu bila mendapat tawaran tersebut, tapi cermat dan bijaksanalah. Selesaikan terlebih dahulu kredit yang sedang berjalan, sebelum mengambil kredit baru.
5. Coba Menggunakan Top Up Kredit
Di dalam KTA yang Anda ambil, biasanya terdapat fasilitas lain yang menyertai. Salah satunya adalah top up pinjaman. Bank pemberi KTA biasanya akan memberikan layanan ini kepada para nasabah ber-riwayat pembayaran utang tepat waktu. Pihak bank pun biasanya cukup pandai untuk menawari ini. Yaitu, dengan memberikan iming-iming, kalau top up pinjaman baru bisa digunakan untuk menutup pinjaman sebelumnya. Sama seperti yang disebutkan di poin sebelumnya, cermat dan bijaksanalah dalam menyikapinya.
6. Lunasi Utang Secepatnya
Tidak ada yang mau rugi ketika berbisnis, termasuk bank. Di mana produk KTA dengan jangka waktu plus bunga merupakan salah satu cara mereka mendapatkan pemasukan. Bila Anda melunasi pinjaman sebelum masa cicilan KTA berakhir, maka pihak bank tidak akan mendapat untung. Oleh sebab itu, bila Anda melunasi utang itu secepatnya, maka pihak bank tidak segan mengenakan denda cukup besar dari total dan ditambah biaya administrasi. Tapi itu tidak apa-apa dilakukan, karena pada dasarnya Anda juga yang akan untung karena nilai denda itu tidak sebanding dengan bunga yang kita terima selama masa pinjaman.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Pegadaian, Solusi Anda Mendapatkan Dana Cepat
9 Cara Negosiasi Gaji untuk Pekerja Baru
Published by Cermati.com |
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldo Rp199 Ribu Siap Masuk Dompet Digital
-
Holding Singapura Berencana Akuisisi Saham MAPI, Berpotensi Picu Tender Offer
-
Gebrakan Menkeu Baru Salurkan Rp 200 T ke Bank Himbara, Apa Dampaknya?
-
Prospek EMAS: Saham Anak Usaha Merdeka Copper Gold (MDKA) Resmi IPO
-
Daftar Menteri Keuangan Indonesia Sejak Era Soekarno sampai Prabowo
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan