Suara.com - Smesco Indonesia, sebagai lembaga yang sejak lama dikenal sebagai rumah besar bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kini tengah menyiapkan langkah besar untuk kembali bangkit. Setelah sempat mengalami pasang surut peran dan pamor, Smesco bertekad melakukan reborn dengan strategi yang lebih modern, adaptif, dan relevan terhadap kebutuhan zaman.
Direktur Utama LLP-KUMKM, Doddy Akhmadsyah Matondang menjelaskan, sejak berdiri, Smesco menjadi wadah utama promosi dan pemasaran produk UMKM dari seluruh daerah di Indonesia. Bahkan, dalam sejarahnya, Smesco pernah menjadi rising star. Memasukkan produk ke Smesco dulu merupakan kebanggaan tersendiri bagi UMKM, sekaligus menjadi pintu ekspor. Namun seiring waktu, posisinya tergerus. Kini, Smesco bertekad mengembalikan kebanggaan itu dengan wajah baru.
"Sebenarnya, dulu nama Smesco dibuat sebagai wadahnya UMKM. Jadi, yang ingin kami lakukan sekarang adalah melakukan rebranding dan repositioning. Bahwa Smesco itu bukan sekadar gedung, melainkan sebuah wadah yang memfasilitasi pemasaran produk UMKM di Indonesia," ujar Doddy saat berbincang dengan awak media di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu, (10/9/2025).
Lebih jauh, Doddy menjelaskan, ke depan Smesco akan memposisikan dirinya sebagai layanan end-to-end bagi UMKM: mulai dari penyediaan informasi pasar, inkubasi, pembiayaan, distribusi, hingga evaluasi. Semua aspek dalam rantai nilai UMKM coba diakomodasi, sesuatu yang membedakan mereka dari marketplace konvensional.
Ambisi Semesco tidak berhenti di dalam negeri. Lembaga ini menargetkan hadir di pasar global melalui pembangunan Global Business Center (GBC) seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Korea Selatan. Mimpinya, produk UMKM Indonesia bisa menembus pasar luar negeri lewat jaringan KBRI, KJRI, hingga komunitas diaspora.
Di balik visi besar, Semesco menghadapi tantangan internal. Dari sekitar 140 karyawan, lebih dari 35 persen berusia di atas 50 tahun, sementara generasi muda di bawah 30 tahun jumlahnya kurang dari lima orang. Dengan moratorium rekrutmen, jalan yang dipilih adalah memperpanjang “jiwa muda” karyawan yang ada mendorong mereka beradaptasi dengan budaya digital dan tren bisnis terkini. Inovasi tidak bisa hanya datang dari luar, melainkan juga dari perubahan kultur di dalam organisasi.
"Karena kami sedang moratorium, tidak boleh nambah orang dan menarik anak-anak muda. Ya berarti tugas kita adalah memperpanjang jiwa muda orang-orang yang masih ada sekarang ini. Jadi ayo kita kembali nih. Kita tuh pernah sukses lho dulu," tegasnya.
Salah satu rencana yang sedang diinisiasi adalah "Smescorner" di kantor perwakilan Indonesia di luar negeri, serta menggandeng asosiasi diaspora untuk menjadi semacam dropshipper produk UMKM. Dengan begitu, biaya distribusi dapat ditekan, namun jangkauan pasar semakin luas. Smesco juga membuka ruang kolaborasi dengan berbagai mitra strategis mulai dari BUMN, lembaga keuangan, perusahaan teknologi, hingga komunitas kreatif. Pola kemitraan ini diharapkan bisa mempercepat kebangkitan Smesco.***
Baca Juga: Pasar Lokal UMKM Vol.5: Perempuan Berdaya & UMKM Berjaya di Makassar, 3-7 September 2025
Berita Terkait
-
UMKM Kombucha Beromzet Nasional Lahir dari BRILiaN, Inisiatif Hebat BRI untuk Pengusaha Muda
-
Telkom Terima Audiensi Pemda dan Berbagai Komunitas Papua Selatan, Transparansi Pemulihan SKKL
-
Harbolnas 2025: Pemerintah Targetkan Transaksi Produk Lokal hingga Rp19 Triliun
-
PNM Mekaar Dorong UMKM Berdayakan Perempuan ke Tokyo, Produk Lokal Tampil di Skala Global
-
BRI Raih Anugerah Ekonomi Hijau atas Pemberdayaan UMKM dan Keuangan Inklusif
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir