- Pemerintah menyuntikkan dana Rp200 triliun ke sistem perbankan.
- Suntikan dana ini bertujuan memacu penyaluran kredit.
- Kebijakan ini berpotensi meningkatkan laba bank BUMN.
Suara.com - Pemerintah mengambil langkah strategis untuk menggenjot perekonomian dengan berencana menyuntikkan dana sebesar Rp200 triliun atau sekitar US$12 miliar ke dalam sistem perbankan
Dana ini akan disalurkan melalui bank-bank milik negara (Himbara) atau BUMN, dengan tujuan utama untuk memacu penyaluran kredit ke berbagai sektor.
Kebijakan ini merupakan bagian dari serangkaian upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di atas 6% dan mendekati target ambisius 8%.
Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap kondisi belanja fiskal yang masih lemah dan pertumbuhan jumlah uang beredar yang melambat.
Hal ini dipastikan setelah Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengonfirmasi restu Presiden Prabowo untuk menarik dana pemerintah di Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 200 triliun dari total yang mengendap Rp 425 triliun.
Ia menjelaskan, dana itu ditempatkan di bank himbara untuk mendorong penyaluran kredit ke masyarakat.
“Tujuannya supaya bank punya duit, banyak cash tiba-tiba, dan dia (bank) enggak bisa naruh di tempat lain selain dikreditkan. Jadi, kita memaksa market mekanisme berjalan,” kata Purbaya.
Purbaya menegaskan, dana tersebut tidak boleh digunakan bank untuk membeli Surat Utang Negara (SUN). Menurut dia, pemerintah ingin memastikan peredaran uang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Ini seperti Anda naruh deposito di bank, kira-kira gitu kasarnya. Nanti penyalurannya terserah bank, tetapi kalau saya mau pakai, saya ambil. Tetapi, nanti diupayakan, nanti penyalurannya bukan dibelikan SUN lagi,” jelasnya.
Baca Juga: Sebelum Diangkat Jadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa Kerja Apa?
Sebelumnya, pemerintah telah meluncurkan berbagai stimulus, termasuk alokasi Rp16 triliun untuk kredit murah, dukungan sektor perumahan, serta skema berbagi beban (burden-sharing) yang kembali diaktifkan bersama Bank Indonesia (BI).
Sementara itu, BI juga telah merespons kondisi pasar dengan memangkas suku bunga acuan hingga 100 basis poin sepanjang tahun ini dan mendukung likuiditas dengan mengurangi penerbitan dan suku bunga SRBI.
Analis dari BNI sekuritas memperkirakan, suntikan dana jumbo ini akan memberikan dampak signifikan pada neraca keuangan bank-bank BUMN.
Angka tersebut setara dengan 4,8% dari total kredit dan 4,6% dari total simpanan bank BUMN per kuartal pertama tahun 2025.
Jika dana ini dialokasikan secara merata sebesar Rp50 triliun untuk setiap bank BUMN utama, rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) akan membaik antara 3 hingga 11%.
Secara spesifik, LDR Bank Mandiri dan BRI diperkirakan akan meningkat sekitar 3%, sementara BNI sekitar 5%, dan BTN akan mengalami perbaikan terbesar hingga 11%.
Berita Terkait
-
Daftar Menteri Keuangan Indonesia Sejak Era Soekarno sampai Prabowo
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Ulah Anak yang Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA': Dia Masih Kecil
-
Disindir DPR 'Boleh Koboy Asal Berisi', Menkeu Purbaya Sardewa Langsung Tunduk
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Rp 2.327.000 per Gram Hari Ini