Suara.com - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menyatakan bahwa keseriusan pemerintah untuk memaksimalkan industri pariwisata untuk berkontribusi pada perekonomian Indonesia lebih besar dibandingkan era pemerintahan sebelumnya.
"Tentu saja ini berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan baik domestik maupun domestik," kata Ketua Umum Asita Asnawi Bahar saat dihubungi Suara.com, Kamis (21/1/2016).
Salah satu terobosan yang diapresiasi Asita adalah pemberian bebas visa pada wisatawan dari 174 negara sepanjang tahun 2015. "Terobosan inilah yang memberikan peningkatan wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia dan banyak anggota kami mengalami peningkatan pemesanan jasa layanan perjalanan wisata," ujar Asnawi.
Asnawi menjelaskan kebanyakan wisatawan dari Jepang, China, Korea Selatan, dan Eropa hampir 90 persen menggunakan jasa biro perjalanan wisata saat berwisata ke Indonesia. "Sementara turis dari negara tetangga ASEAN lebih banyak yang jalan sendiri. Karena mereka memang sudah akrab dengan kondisi negara kita," tegas Asnawi.
Terobosan lain yang diapresiasi Asita adalah penetapan 10 destinasi wisata prioritas pada tahun ini. Pengembangan industri pariwisata yang fokus akan mendorong pengembangan lebih maksimal. "Ini akan semakin memperbanyak wisman yang datang ke negeri kita," tutup Asnawi.
Sebelumnya pemerintah menetapkan 10 destinasi wisata yang akan diprioritaskan pembangunan dan pengembangannya tahun ini. Pemerintah membutuhkan investasi senilai lebih dari USD20 miliar untuk pengembangan 10 destinasi wisata prioritas pada 2016.
Destinasi tersebut adalah Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tengara Barat/NTB), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur/ NTT), Bromo-Tengger- Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung).
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) terkini, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada November 2015 mencapai 777,5 ribu kunjungan atau naik 1,70 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman November 2014 yang tercatat sebanyak 764,5 ribu kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Oktober 2015, jumlah kunjungan wisman November 2015 turun sebesar 5,85 persen.
Secara kumulatif dari periode Januari–November 2015, jumlah kunjungan wisman mencapai 8,80 juta kunjungan. Jumla ini mengalami kenaikan 3,23 persen dibanding kunjungan wisman pada periode Januari-November 2014 yang berjumlah 8,52 juta kunjungan.
Berita Terkait
-
82 Persen Wisatawan Berharap Perubahan, Ingin Destinasi Ramah Lingkungan
-
China Rilis Visa ASEAN Masa Tinggal Enam Bulan, Ini Syarat dan Ketentuan Bagi WNI
-
Industri Pariwisata Babak Belur, Pemerintah Diminta Kaji Ulang Larangan Merokok di Tempat Hiburan
-
RI Ajak Kolaborasi di Forum CAP-CSA untuk Pariwisata di Tengah Ketidakpastian Global
-
Pariwisata Indonesia Berpotensi Besar, tapi Gagal Lindungi Anak dari Ancaman Eksploitasi Seksual
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun