Suara.com - Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sulawesi Selatan (Sulsel) Arief Mone mengusulkan regulasi yang memperbolehkan sistem inden bagi rumah bersubsidi untuk meningkatkan suplai rumah bersubsidi.
"Salah satu kendala bagi pengembang rumah segmen MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) adalah kurangnya pembiayaan dari sisi konstruksi. Kami mengusulkan untuk mengurangi beban pengembang dari sisi kredit konstruksi karena harus membayar bunga, dijalankan 'inden'," kata Arief yang dihubungi via telepon seluler, Selasa (26/1/2016).
Dengan sistem inden ini, jelasnya, user sudah bisa mencicil rumah dengan skema KPR, walaupun rumah belum jadi.
"Bank juga mencairkan kredit sesuai dengan progress pembangunan, sehingga dari sisi keamanan tetap aman," jelasnya.
Dengan demikian, kata dia, dari sisi pengembang, pembangunan bisa lebih cepat, dari sisi pembiayaan lebih pasti, dan beban pembayaran bunga kredit konstruksi pengembang bisa dikurangi.
"Apalagi sebenarnya Bank Indonesia membolehkan inden untuk rumah pertama bagi rumah non subsidi, kami harap ini juga bisa berlaku bagi rumah bersubsidi," tambahnya.
Dari sisi pengembang sendiri, Arief mengatakan, minat untuk membangun rumah bersubsidi masih tinggi.
"Untuk tahun 2016 ini saja, kami menargetkan membangun 10.000 unit rumah MBR," terang Arief.
Dengan membolehkan KPR Inden, Arief optimistis suplai rumah bersubsidi dapat meningkat hingga dua kali lipat.
"Dengan demikian ini juga dapat mendukung program Sejuta Rumah," tutupnya. (Antara)
Berita Terkait
-
6 Perumahan Subsidi Murah di Depok, Harga Mulai 140 Jutaan
-
Prabowo Bakal Hadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor, Bunga KPR Tetap 5 Persen
-
Miris! Video Kekerasan di Pesantren Palopo Viral: Korban Ditampar Dua Kali
-
KPR Rumah Minimal Punya Gaji Berapa? Simak Gambarannya di Sini
-
Karding Klarifikasi Foto Main Domino, Sebut Pertemuan dengan Raja Juli dan Azis Wellang Hanya...
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!