Suara.com - Raksasa energi Amerika Serikat, Exxon Mobile, Senin (25/1/2016), mengatakan bahwa permintaan energi global akan naik sebesar 25 persen dari 2014 hingga 2040, peningkatan setara dengan total energi yang dikonsumsi sekarang di Amerika.
Dalam sebuah laporan yang dirilis Senin (25/1/2016), perusahaan yang berbasis di Texas itu memprediksi bahwa India dan Tiongkok akan memberikan kontribusi setengah dari peningkatan.
Sekitar 30 persen lagi akan datang dari negara-negara berkembang lain seperti Brazil, Meksiko, Afrika Selatan, Nigeria, Mesir, Turki, Arab Saudi, Iran, Thailand dan Indonesia, kata laporan itu.
Meskipun tren saat ini untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber bahan bakar alternatif, Exxon tidak meramalkan jatuhnya minyak mentah dari posisinya sebagai sumber energi utama karena kenaikan populasi dan standar kehidupan.
Penggunaan minyak akan tumbuh sebesar 25 persen selama periode ini (2014-2040) dan penggunaan gas alam akan melompat sebesar 56 persen, kata laporan.
Bersama-sama, minyak dan gas akan mencapai 57 persen dari energi dunia, naik dari 56 persen pada 2014, Exxon mengatakan.
Laporan ini memprediksi penggunaan batu bara akan turun menjadi sekitar 30 persen pada 2040, dari 40 persen pada 2014, dan bahwa peningkatan penggunaan gas alam akan menempatkannya berakhir seri dengan batubara sebagai pembangkit listrik.
Laporan ini juga memprediksi bahwa tambang "shale", pasir minyak (oil sand) dan laut dalam (deepwater) akan semakin diandalkan untuk pasokan minyak mentah dan kontribusi minyak pasir terhadap produksi minyak mentah akan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 24 tahun.
Exxon Mobile menggunakan perkiraan jangka panjang untuk bisnis dan perencanaan strategisnya. (Antara)
Berita Terkait
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Alternatif Scoopy tapi Harga Mulai Rp7 Jutaan: Simak Fakta Penting Yamaha Fino 2018
-
Naksir Kia Picanto Bekas? Kepoin Dulu Taksiran Ongkos Bensin, Harga, Spesifikasi dan Pajaknya
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok