Suara.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIGAS) meminta adanya pengecualian atas transaksi Pertamina dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yaitu Chevron Pacific Indonesia dan Exxon Mobile.
"Kami berencana akan mengajukan permohonan pengecualian untuk transaksi tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan," kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi di Jakarta, Selasa.
Amien mengatakan pada akhir tahun 2015 lalu pihaknya telah mencoba melobi DJP, akan tetapi dirasakan waktunya belum tepat, karena pada waktu tersebut, DJP sedang mencari cara untuk menambah penerimaan.
Mudah-mudahan Januari ini SKK Migas akan jadi mengajukan pengecualian itu," ujarnya.
Sebenarnya, lanjut dia, Pertamina dan kedua KKKS yang diketahui mempunyai produksi minyak yang cukup besar tersebut, telah mencapai kesepakatan untuk melakukan kerja sama.
"Jadi CPI dan Exxon setuju untuk jual ke Pertamina, sebaliknya Pertamina juga begitu. Jadi mereka senang soal rencana itu," ujarnya.
Namun sayangnya rencana tersebut masih belum terealisasi hingga saat ini, lantaran CPI dan ExxonMobile yang ada di Indonesia merupakan perusahaan yang diperuntukan hanya untuk produksi. Sementara CPI dan ExxonMobile yang mengurusi penjualan berlokasi di Singapura.
Jika Pertamina harus membeli minyak dari CPI dan ExxonMobile di Singapura maka akan dikenakan pajak PPN impor sebesar 3 persen. Hal itu yang menjadi kendala.
"Mereka tidak mau, CPI maupun ExxonMobile, Chevron merasa penerimaannya akan berkurang. Pertamina juga tidak mau menambah pengeluaran pembelian sebesar itu, karenanya kita akan berusaha ajukan pengecualian," ucapnya.
Sebelumnya, diketahui PT Pertamina (Persero) tengah berencana untuk membeli minyak dan gas langsung dari yang ada di dalam negeri. Terdapat dua KKKS yang disasar Pertamina yakni Chevron Pacific Indonesia (CPI) dan ExxonMobile.
(Antara)
Berita Terkait
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Richard Lee Cecar Hasan Nasbi: Jadi Komisaris BUMN karena Kedekatan atau Utang Jasa?
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya