Suara.com - Pelabuhan Kalibaru atau NewPriok ditargetkan Agustus mendatang sudah bisa beroperasi setelah dilakukan uji coba operasi perdana terhadap Terminal Petikemas 1 Kalibaru.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Prlindo II Dede R Martin usai pelucuran KM Sabuk Nusantara 46 untuk rute perintis Kepulauan Seribu di Jakarta Utara, Kamis, mengatakan Kementerian Perhubungan menginginkan percepatan pengoperasian pelabuhan tersebut.
"Dari Kementerian Perhubungan menginginkan lebih cepat, kita sedang melihat kesiapannya," katanya.
Dede mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan secara keseluruhan, mulaindari sistem teknologi informasi, akses dan sebagainya.
"Kalau sudah siap, baru komersial. Kalau ini kan baru uji coba alat bongkar muatbya. Jalannya juha masih banyak 'builders' yang menghalangi. Jadi kita inginkan ketika jalan semua sudah 'smooth'," katanya.
Selain itu, dia mengatakan, untuk pengoperasian juga tengah dilakukan pemantapan karena mengikuti standar internasional.
"Kita bicara internasional, apalagi ini operatornya internasional, sehingga harus dijaga betul kegiatan itu," katanya.
Dede menjelaskan terminal yang dijucobakan tersebut merupakan terminal peti kemas pertama dari lima terminal peti kemas yang akan dibangun di Kalibaru.
Dia menambahkan pelaksanaan uji coba tersebut menggunakan MV Selat Mas dengan GRT 14.000 ton melakukan kegiatan bongkar peti kemas sebanyak 50 boks.
Terminal Petikemas 1 Kalibaru ini nantinya, lanjut dia, mampu melayani kapal kapasitas 13.000 TEUs debgan bobot di atas 150.000 DWT.
Terminal tersebut memiliki panjang dermaga 850 meter, luas lapangan permukaan 32 hektar, kapasitas daya tampunh 1,5 juta TEUs/ Tahun, fasilitas peralatan crane delapan unit dan lainnya.
Terkait setoran penerimaan bukan pajak (PNBP) kepada negara, Dede mengatakan pihaknya siap menanggulagi karena sebetulnya dalam perjanjian konsesi target tersebut molor, seharusnya akhir 2015.
"Pemerintah mungkin sudah narik PNBP, tapi pemeliharannya belum ada. Ini harus lihat tanggulangi," katanya.
Ditemui terpisah, Menteri Ignasius Jonan mengatakab penarikan PNBP dilakukan sesuai dengan perjanjian konsesi, yakni mulai akhir 2015.
"Sebenarnya sudah telat (target pengoperasian), dia (Pelindo II) bayar sesuai dengan perjanjian konsesi saja. Seharusnya akhir tahun lalu, diperpanjang sampai Juli sambil ditarik dendanya," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Rupiah Melempem Lawan Dolar AS pada Penutupan Selasa Sore
-
Menkeu Purbaya Blusukan ke Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Temuannya
-
Petani Tak Perlu Resah, Tahun Depan Ada 100 Gudang Bulog Tampung Hasil Panen
-
Ketua Banggar DPR Minta Pemerintah Tak Gegabah Lakukan Redenominasi
-
QRIS Indonesia Siap Tembus Korea Selatan, Digunakan Tahun Depan!
-
Toyota Tsusho Siap Investasi Rp 1,6 Triliun untuk Olah Timah dan Tembaga di Indonesia
-
Cara Transaksi Saham Antar Akun RDN Sekuritas
-
Cara Daftar Antrean KJP Pasar Jaya November 2025 Lewat HP
-
6 Penyebab Pengajuan KTA Ditolak, Simak Caranya agar Pinjaman Disetujui
-
Profil Sulianto Indria Putra, Gen Z Punya Ratusan Miliar hingga Naik Jet Pribadi Berkat Kripto