Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat ke-16 di dunia memiliki seluruh faktor penting yang diperlukan untuk pertumbuhan tinggi di sektor pasar real estate pada tahun-tahun mendatang.
Kesimpulan ini mengacu pada laporan pasar real estate terbaru dari Lamudi untuk tahun 2015 yang difokuskan di kelas menengah di Indonesia, yang diperkirakan akan mencapai 141 juta pada tahun 2020. Demografi populasi muda juga menjadi alasan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan pada sektor ini.
Sektor properti berkontribusi terhadap 3,2 persen GDP Indonesia dengan prediksi pertumbuhan pasar sampai 30 miliar dolar pada tahun 2018.
Balikpapan mencatat angka tertinggi pada pertumbuhan kuartal menurut laporan. Sedangkan Surabaya dan Bandung berada di urutan kedua dan ketiga yang berbanding tipis. Yang menggairahkan, Jakarta disebut sebagai pasar properti mewah yang tumbuh paling cepat di dunia dengan pertumbuhan harga sebesar 37,7 persen.
Meskipun menghadapi tantangan dan dilaporkan terdapat backlog 13,5 juta unit. Proyek sejuta
rumah adalah sebuah skema untuk membantu mengurangi defisit kebutuhan perumahan.
Konstruksi dimulai pada bulan April dan proyek ini direncanakan untuk segera selesai.
Laporan ini mengambil pandangan mendalam pada harga di pasar. Dalam hal harga apartemen, Jakarta dan Bali mengalami penurunan dari November 2014 sampai Mei 2015, di mana Banten, Jawa Timur dan Barat sedikit mengalami peningkatan.
Bisnis terus berkembang di Indonesia dan sebagai hasilnya, permintaan ruang komersial terus berlanjut. Di setiap provinsi besar, jumlah ruang komersial meningkat dari November 2014 hingga Mei 2015. Ibukota Jawa Timur, Surabaya adalah alternatif populer untuk Jakarta bagi
Harga rumah tetap relatif stabil sebagai konsekuensi dari perlambatan ekonomi yang dialami menjelang akhir 2015. Jawa Timur dan Banten terlihat mengalami sedikit peningkatan.
“Meskipun terjadi penurunan dalam ekonomi global, Indonesia memiliki faktor positif yang cukup untuk melihat pertumbuhan sektor real estate pada 2016 dan seterusnya,” ujar Steven Ghost, Managing Director Lamudi Indonesia.
Tag
Berita Terkait
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
BTN Gandeng Arsitek Hingga Pengembang Gali Inovasi Baru Sektor Properti
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
CBDK Guyur Rp3 Miliar untuk Latih Talenta Lokal di Sektor Bisnis dan Teknologi
-
Gairahkan Sektor Komersial, Kawasan Properti Ini Bidik 90.000 Captive Market
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?
-
Ekonom : Sikat Gudang Penyelundup Thrifting tapi Beri Napas Pedagang Eceran!
-
Danantara Tentukan 4 Kota Jadi Pilot Project Waste to Energy
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia