Suara.com - Pemerintah melaksanakan penandatanganan sejumlah kesepakatan di bidang energi bersih dan terbarukan dengan total investasi Rp47,2 triliun.
Menteri ESDM Sudirman Said saat acara "Bali Clean Energy Forum" (BCEF) 2016 di Nusa Dua, kabupaten Badung, Bali, Kamis (11/2/2016) mengatakan, penandatanganan mencakup pembangkit panas bumi berkapasitas 765,5 MW, pembangkit surya 150 MW, dan terminal penerima gas alam cair (LNG) berkapasitas 125.000 m3 dengan menyerap tenaga kerja 18.300 orang.
"Seluruh investasi ini mendorong pencapaian target energi bersih nasional sekaligus memperkuat ekonomi dan kapasitas manusia nasional," ucapnya.
BCEF yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, 11-12 Februari 2016 dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hadir dalam forum antara lain Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Ali al-Naimi, Menteri Energi, Teknologi Hijau dan Air Malaysia Maximus Johnity Ongkili, Menteri Pembangunan Internasional dan Pasifik Australia Steven Ciobo, dan Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA) Fatih Birol.
Sudirman mengatakan, Indonesia akan memasuki era baru pemanfaatan energi yang selama ini terabaikan yaitu energi bersih dan terbarukan.
"Kami akan tinggalkan energi yang berisiko di masa depan karena ketergantungan pada energi fosil," ujarnya.
Menurut dia, BCEF menjadi wadah bertemunya berbagai pemangku kepentingan di tingkat nasional dan international untuk berdiskusi dan mencari solusi mengenai percepatan pengembangan energi bersih.
Penandatanganan kesepakatan tersebut meliputi panas bumi yakni PLTP Kamojang di Jabar dan PLTP Lahendong di Sulut yang dikembangkan PT Pertamina Energy Geothermal (PGE), PLTP Muara Laboh di Sumbar yang dibangun PT Supreme Energy Muara Laboh, dan PLTP Wayang Windu di Jabar oleh Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd.
Dirut PGE Irfan Zainuddin mengatakan, harga jual uap sebesar enam sen dolar per kWh dan listrik sebesar 9,4 sen dolar per kWh tersebut untuk PLTP Kamojang dan PLTP Lahendong sudah cukup baik.
"Dengan harga tersebut, kami optimistis pemanfaatan energi panas bumi akan makin berkembang dengan pesat, sehingga membantu mengurangi emisi karbon secara berkelanjutan," imbuhnya.
Sementara, terminal LNG akan dibangun PT Padma Energi Indonesia di Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, Bali.
Dirut Padma Energi Budi Indianto mengatakan, terminal LNG dan distribusi menelan investasi 160 juta dolar AS.
"Terminal ini akan menjadi 'hub' (transit) distribusi LNG ke wilayah lain seperti Kalimantan dan NTT," katanya.
Menurut dia, pihaknya menargetkan proyek terminal LNG beroperasi kuartal pertama 2017.
BCEF yang diselenggarakan Kementerian ESDM bersama IEA diikuti 1.200 peserta dari 26 negara dan 19 lembaga internasional.
Perwakilan negara yang hadir antara lain Arab Saudi, Australia, Timor Leste, Malaysia, Hongaria, Amerika Serikat, Denmark, Jepang, Swedia, Selandia Baru, Jerman, Swiss, Inggris, Kroasia, Azerbaijan, Norwegia, Kazakhstan, Finlandia, Spanyol, Iran, Prancis, Belgia, dan Uni Eropa.
Hadir pula perwakilan dunia usaha, pakar energi, perwakilan masyarakat sipil, komunitas muda, dan media massa nasional dan internasional.
Salah satu terobosan penting BCEF 2016 adalah peluncuran "Clean Energy Center of Excellence" (CoE) atau Pusat Keunggulan Energi Bersih.
CoE adalah pusat terpadu bagi penelitian, pengembangan hasil penelitian, pendidikan, peningkatan kapasitas pelaksanaan, hingga fasilitasi investasi dalam pengembangan energi bersih dengan tiga menu yakni informasi, teknologi, dan pendanaan.
Diharapkan pertemuan BCEF 2016 akan menghasilkan dokumen Misi Bali untuk Pengembangan Energi Bersih yang akan menjadi kerangka perwujudan energi bersih nasional dan dapat berkontribusi pada konteks pembangunan berkelanjutan di tingkat regional dan global. (Antara)
Berita Terkait
-
Sepakat Kembangkan PLTA di Indonesia: PLN dan J&F S.A Brasil Teken MoU di Depan Dua Presiden
-
Edukasi Transisi Energi ke Generasi Muda Terus Digencarkan
-
Wakaf: Dari Ibadah Menuju Investasi Sosial Syariah yang Produktif
-
Vale Pastikan Proyek Nikel Morowali Hasilkan Manfaat Sosial Nyata
-
Properti Kawasan Pendidikan Melonjak, Hunian Vertikal Tawarkan Investasi Dengan Return Menarik
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
4 Fakta Dim Sum Bonds (SUN Yuan) Indonesia Senilai Rp13,2 Triliun
-
2 Cara Cek dan Daftar DTKS Online untuk Mendapatkan Bansos Pemerintah
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Pemerintah Diminta Untuk Pikir-pikir Terapkan Kebijakan B50
-
Proyek Tol Serang-Panimbang Ditargetkan Rampung 2027
-
Prabowo Mau Kirim 500 Ribu Tenaga Kerja ke Luar Negeri, Siapkan Anggaran Rp 8 Triliun
-
BRI Perkuat Ekonomi Rakyat Lewat Akad Massal KUR dan Kredit Perumahan
-
PTBA Jajal Peluang Gandeng China di Proyek DME usai Ditinggal Investor AS
-
HUT ke-130 BRI: Satu Bank Untuk Semua, Wujud Transformasi Digital
-
Marak Penipuan Ponsel Bekas, Ini 8 Langkah Cerdas Agar Tak Jadi Korban