Suara.com - PT Pos Indonesia (Persero) mengurungkan rencana ekspansi di sektor properti untuk memiliki bisnis perhotelan selain karena bukan bisnis inti juga membutuhkan dana besar dan jangka waktu panjang.
"Wacana Pos Indonesia masuk bisnis perhotelan sudah saya stop. Tidak dilanjutkan, karena bukan 'core bisnis' kami," kata Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono, di Jakarta, Sabtu (13/2/2016).
Menurut Gilarsi, Pos Indonesia tidak ingin berbisnis hotel karena selain tidak punya kompetensi juga membutuhkan waktu panjang untuk belajar.
"Walaupun dimungkinkan bekerja sama dengan jaringan perhotelan, namun ini sangat riskan. Tidak bisa mempertaruhkan nasib Pos Indonesia pada bisnis yang sama sekali baru bagi kami. Masuk bisnis hotel butuh waktu panjang dan 'berdarah-darah' lagi. Jadi kita stop," tegasnya.
Menurut catatan, manajemen Pos Indonesia sebelumnya melalui anak usaha Pos Properti pada 2014 pernah menjajaki kerja sama dengan beberapa jaringan perhotelan antara lain dengan Amaris Group.
Bahkan pada 2015 sudah tahap pengurusan izin pembangunan di 15 lokasi strategis seperti di kawasan Cicendo, Bandung, maupun di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat dan sejumlah lokasi lainnya di Indonesia.
Namun Gilarsi yang baru 3 bulan menjabat sebagai orang nomor satu di Pos Indonesia itu memutuskan bahwa aset-aset strategis berupa gedung dan perusahaan dimonetisasi untuk mendukung bisnis perusahaan.
Ia menjelaskan, saat ini Pos Indonesia sedang melakukan transformasi bisnis dengan titik berat pada sistem "smart logisticical processing" sebagai tulang punggung utama bisnis perusahaan.
"Kita akan lebih memfokuskan pada bisnis logistik, meskipun tetap menjalankan bisnis lainnya seperti kanal pembayaran, surat menyurat dan yang paling berkembang saat ini yaitu e-commerce," ujarnya.
Ia menjelaskan, berdasarkan kajian bahwa saat ini belanja logistik seluruh BUMN mencapai sekitar Rp250 triliun per tahun, sehingga sangat potensial jika digarap oleh Pos Indonesia.
"Jika Pos Indonesia mendapat 10 persen saja dari belanja logistik maka setidaknya bisa menjadi potensi pendapatan bagi Pos, di satu sisi BUMN bisa lebih hemat karena akan diikuti dari sisi efisiensi," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
BLTS Rp900 Ribu Lewat Kantor Pos Belum Cair, Mensos Ungkap Alasannya
-
SMRA Guyur Dana ke Dua Anak Usaha Senilai Rp 972,31 Miliar
-
Pos Indonesia Hadirkan Layanan Plus dalam Pembayaran Pensiun Taspen dan ASABRI
-
Yuni Manicha, General Manager Baru Mercure Jakarta Cikini: Energi Segar ke Industri Perhotelan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah