Suara.com - Pengamat properti Panangian Simanungkalit mengkritik pelaksanaan Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Menurutnya, realisasi pembangunan rumah rakyat tersebut tak setinggi seperti yang digembar-gemborkan pemerintah.
"Memang program ini belum efektif. Karena banyak pengembang di berbagai daerah yang terkendala perizinan yang berbelit dari pemerintah daerah. Walau pusat gencar hendak membangun perumahan rakyat, nyatanya banyak daerah yang belum satu visi dengan pusat," kata Panangian saat dihubungi Suara.com, Sabtu (13/2/2016).
Ia juga mengkritik klaim Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Syarif Burhanuddin yang menyatakan pemerintah sudah membangun rumah murah lebih dari 600 ribu unit. Padahal dari informasi yang ia peroleh dari Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi), jumlah rumah yang dibangun oleh para developer dari dua asosiasi tersebut kurang lebih dari 200 ribu unit.
"Jadi darimana angka 600 ribu unit itu? Padahal mayoritas pengembang di Indonesia adalah anggota dua asosiasi tersebut," ujar Panangian.
Target pemerintah membangun rumah murah sebanyak 700 ribu unit, menurutnya juga perlu direvisi. Sejak Zaman Orde Baru, pemerintah hanya bisa membangun rumah murah maksimal cuma 250 ribu unit pertahun. Ketika memasuki masa reformasi, jumlah tersebut anjlok drastis. Barulah dimasa Pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembangunan rumah murah didongkrak kembali.
"Itupun jumlahnya hanya rata-rata 100 ribu unit pertahun. Makanya target pemerintah tahun ini terlalu muluk," tutup Panangian.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengalokasikan kenaikan anggaran subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) alias Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi Rp 12,5 triliun di APBN 2016. Alokasi tersebut naik dibanding tahun lalu yang dipatok Rp 5,1 triliun. Dengan dana tersebut, pemerintah optimistis bisa membangun 700 ribu unit rumah murah tahun ini.
Program Sejuta Rumah sendiri merupakan gerakan bersama antara Pemerintah Pusat, Daerah, Dunia Usaha (penygembang) dan masyarakat untuk mewujudkan kebutuhan akan hunian, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yaitu masyarakat yang berpenghasilan 2,5-4 juta. Alasan peluncuran program ini adalah rendahnya daya beli masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah subsidi melalui KPR karena adanya kewajiban uang muka sebesar 10%.
Program pembangunan rumah subsidi ini diperlukan untuk mencapai target backlog rumah yang angkanya diharapkan turun dari angka 13,5 juta unit pada tahun 2014 ke angka 6,8 juta unit di tahun 2019.
Berita Terkait
-
Effortless Classy! 4 Gaya Outfit Minimalis ala Rei IVE yang Timeless Banget
-
Bikin Look Lebih Fun! 4 Outfit Effortless ala Rei IVE Buat Pecinta Gaya Y2K
-
Sinyal Bahaya Pasar Properti: BI Ungkap Penjualan Rumah Anjlok, Harga Ikut Melambat
-
Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Dinaikkan, Amarah Publik Meledak: Bapak Pindah Kuburan Aja!
-
Bikin Penampilan Makin Cute, 5 Model Kepang Rambut Rei IVE Ini Patut Dicoba
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Grab Tawarkan Jaminan Tepat Waktu Kejar Pesawat dan Kompensasi Jutaan Rupiah
-
Kuota Mudik Gratis Nataru Masih Banyak, Cek Syarat dan Rutenya di Sini
-
Asuransi Simas Jiwa Terapkan ESG Lewat Rehabilitasi Mangrove
-
Baru Terjual 54 Persen, Kuota Diskon Tarif Kereta Api Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Kemnaker Waspadai Regulasi Ketat IHT, Risiko PHK Intai Jutaan Pekerja Padat Karya
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM