Suara.com - Pengamat properti Panangian Simanungkalit mengatakan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Ini menjadi salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan pasar properti di Indonesia agak melambat.
"Meskipun faktornya memang kompleks. Bunga KPR kita memang masih terlalu tinggi," kata Panangian saat dihubungi Suara.com, Sabtu (13/2/2016).
Mengacu pada data Survey Harga Properti Residensial Kuartal IV 2015 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), tingkat rata-rata bunga KPR yang diberikan industri perbankan untuk pembelian rumah berkisar 9 - 12 persen.
"Padahal jika kita mengacu bunga KPR yang ada di negara lain, kita termasuk yang tertinggi. Bunga KPR di Cina 4,5 persen, di Malaysia 3 persen, di Singapura 2,5 persen, dan di Fillipina 3 persen," ujar Panangian.
Ia menyebut bunga KPR yang ideal berkisar 7 persen. Basisnya adalah inflasi di Indonesia tahun 2015 3,5 persen, kemudian suku bunga acuan (BI Rate) seharusnya di level 5 persen. "Nah bunga KPR itu biasanya 2 persen diatas BI Rate yang ideal. Makanya sekitar 7 persen," tambah Panangian.
Penyesuaian bunga KPR menjadi instrumen penting jika ingin menggairahkan pasar properti tahun ini. Pasalnya, mayoritas pembeli rumah di Indonesia masih mengandalkan KPR sebagai sumber utama pembiayaan untuk membeli rumah.
Data BI juga menujukkan bahwa 75,77 persen dari total konsumen membeli rumah dengan KPR. Sisanya 16,82 persen pembelian dilakukan dengan tunai secara bertahap dan hanya 7,41 persen yang membeli rumah dengan tunai langsung lunas.
Berita Terkait
-
Tahapan Pengajuan KPR 2026, Kapan Sertifikat Rumah Diserahkan?
-
Penyaluran KUR Perumahan Tembus Rp3,5 Triliun di Akhir 2025
-
Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
-
Ratu Maxima Terkejut Ada Bank Terima Bayar KPR Lewat Sampah, Gimana Mekanismenya?
-
Rumah Subsidi Laris! Realisasi Sudah 221 Ribu Unit dari Kuota 350 Ribu Tahun Ini
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint