Suara.com - Pasar properti residensial primer di Indonesia menunjukkan sinyal perlambatan signifikan pada kuartal kedua 2025.
Laporan terbaru Bank Indonesia (BI) mengungkap bahwa penjualan unit rumah mengalami kontraksi tajam, yang secara langsung berimbas pada pertumbuhan harga yang semakin terbatas dan melambat dibandingkan periode sebelumnya.
Menurut Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan II 2025 hanya tumbuh sebesar 0,90% secara tahunan (yoy).
Angka ini menunjukkan perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I 2025 yang tercatat sebesar 1,07% (yoy).
Kontraksi Penjualan Jadi Biang Keladi
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny, menjelaskan bahwa perlambatan pertumbuhan harga ini tidak terlepas dari lesunya angka penjualan, terutama untuk rumah tipe menengah dan besar yang justru mengalami kontraksi.
"Perkembangan harga properti tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan penjualan unit properti residensial tipe kecil di pasar primer, sementara penjualan rumah tipe besar dan menengah mengalami kontraksi," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Data BI merinci lebih dalam mengenai penurunan penjualan tersebut:
- Penjualan Rumah Tipe Besar: Terkontraksi sebesar 14,95% (yoy), lebih dalam dari kontraksi triwulan sebelumnya sebesar 11,69% (yoy).
- Penjualan Rumah Tipe Menengah: Terkontraksi sebesar 17,69% (yoy), meskipun membaik dari kontraksi triwulan sebelumnya yang mencapai 35,76% (yoy).
Secara agregat, penjualan unit properti residensial di pasar primer pada triwulan II 2025 tercatat mengalami kontraksi sebesar 3,80% (yoy).
Baca Juga: Cara Mengajukan KPR MLT BPJS Ketenagakerjaan, Kredit Rumah Murah untuk Pekerja
Angka ini berbanding terbalik dengan kondisi triwulan I 2025 yang masih mencatatkan pertumbuhan tipis sebesar 0,73% (yoy).
Anatomi Pendanaan Properti: Dominasi Dana Internal dan KPR
Di tengah dinamika pasar tersebut, survei BI juga memetakan sumber pendanaan di sektor properti.
Dari sisi pengembang, sumber utama untuk pembangunan properti residensial masih sangat bergantung pada kas internal.
Hasil survei menunjukkan bahwa dana internal pengembang menjadi penopang utama dengan pangsa mencapai 78,36% dari total biaya pembangunan.
Sementara dari sisi konsumen, skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tetap menjadi pilihan utama untuk membiayai pembelian properti.
Pangsa pembiayaan melalui KPR tercatat sebesar 73,06% dari total pembiayaan konsumen di pasar primer.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain