Suara.com - Pakar transportasi dari Institute Teknologi Bandung (ITB) Harun Al Rasyid S Lubis menuturkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus di atas atau lebih mahal dari tarif angkutan antar jemput penumpang atau travel.
"Kereta Cepat ini. Dia itu harus lebih mahal sedikit berapa persen dari yang sudah ada. Nah, yang sudah ada sekarang kan salah salah satunya travel. Maka ya dia harus di atas itu," kata Harun Al Rasyid S Lubis, usai menjadi pemateri Diskusi Publik tentang Kereta Cepat yang diselenggarakan Kabinet KM ITB, di Bandung, Senin.
Ia menuturkan alasan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus sedikit lebih mahal daripada travel karena moda transportasi terbaru ini bisa memangkas waktu tempuh dua wilayah.
"Bayangkan saja kalau naik travel waktu tempuh Jakarta Bandung itu kalau tidak macet sekitar tiga jam. Tapi dengan Kerete Cepat dipangkas sekian jam dan jarak tempuhnya menjadi sekitar 30-45 menit," kata Harun.
Ia menjelaskan Kereta Cepat masuk dalam dalam kategori Quasi Good atau Barang Kuasi publik. "Jadi Silakan naik bagi yang mau naik menggunakannya atau mampu, kalau kemahalan enggak usah naik. Silakan naik yang lain," kata dia.
Namun, lanjut Harun, dirinya menyerahkan sepenuhnya penentuan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut kepada pemerintah (Kementerian BUMN dan PT Kereta Cepat Indonesia China).
"Pemerintah akan atur strategi tarif tapi kalau saya yang mengoperasikan, saya akan ngasih harga tidak di bawah travel tapi di atas sedikit. Kalau mau banyak sedikit di atas," ujarnya.
Berdasarkan data dari PT KCIC tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dibanderol sebesar Rp200 ribu dan tarif tersebut akan berlaku saat pengoperasi kereta cepat yakni tahun 2019.
"Kalau saya sih, Rp300 masih mau, kan tergantung orangnya. Mau enggak orang hemat dua jam dengan harga tersebut. Tapi balik lagi, itu silakan dikaji," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun