Suara.com - Selama 3 tahun terakhir, Rohman berhasil menabung sebesar Rp 40 juta demi bisa membeli rumah seharga Rp 200 juta. Rohman memutuskan untuk mengambil rumah di daerah Bekasi Timur, karena kebetulan sedang ada program KPR murah di sana.
Rohman paham, nggak hanya harus menyiapkan uang muka, namun ada hal-hal lain yang harus ditaati sebelum mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tentu saja tiap bank memiliki persyaratan berbeda mengenai KPR. Hal-hal tersebut antara lain:
- Biaya tanda jadi
- Biaya Administrasi
- Biaya appraisal
- Biaya provisi
- Biaya notaris
- Asuransi
Setelah menyiapkan persyaratan lainnya, Rohman memutuskan untuk mengajukan KPR ke bank ABC yang kebetulan menyediakan promo DP minimal 10 persen.
Berikut simulasi kredit pemilikan rumah oleh Rohman:
Dengan tabungan sebesar Rp40 juta, Rohman akan menggunakan Rp 20 juta sebagai uang muka rumah seharga Rp200 juta tadi. Sementara sisa Rp20 juta lainnya akan digunakan untuk membayar biaya-biaya lain di atas.
Utang pokok Rohman adalah:
Harga rumah = Rp200 juta
DP = Rp20 juta
Utang pokok = Rp 200 juta - Rp 20 juta = Rp 180 juta (plafon kredit)
Bank memberi kebijakan pada cicilan 2 tahun pertama terkena bunga tetap 5 persen demi menarik minat. Semisal Rohman dengan tenor 15 tahun (180 bulan) dengan bunga flat 5 persen.
Cicilan 2 tahun pertama dengan bunga flat:
Cicilan pokok : Utang pokok/tenor = Rp 180 juta/180 bulan = Rp 1 juta
Bunga : Saldo pokok sebelumnya x 5%/12 bulan = Rp 180 juta x 5%/12 bulan = Rp 750.000
Jumlah cicilan = cicilan pokok + bunga = Rp 1.750.000
Total uang yang Rohman keluarkan selama 2 tahun pertama dengan bunga flat 5% adalah:
Rp 1.750.000 x 24 bulan = Rp 42 juta.
Ini artinya sisa utang pokok Rohman = Rp 180 juta - Rp 42 juta = Rp 138 juta
Cicilan Rohman setelah 2 tahun dengan bunga floating:
Utang pokok = Rp 138 juta
Cicilan pokok = Rp 1 juta
Bunga = (Rp 138 juta x 10%) / 12 bulan = Rp 1.150.000
Jumlah cicilan pertama setelah 2 tahun = cicilan pokok + bunga = Rp 2.150.000
Rohman nggak perlu khawatir, karena jumlah cicilan akan berkurang dari bulan ke bulan. Kok bisa? Karena, bunga akan dihitung dari saldo pokok - cicilan sebelumnya (bunga efektif).
Bunga efektif = {(saldo pokok - cicilan sebelumnya) x 10% / 12 bulan
= {(Rp138 juta - Rp2.150.000) x 10%} / 12 bulan = Rp 1.132.083
Jumlah cicilan kedua setelah 2 tahun = cicilan pokok + bunga = Rp2.132.083
Karena KPR yang diambil Rohman menerapkan bunga floating setelah 2 tahun, besar bunga bisa berubah. Bisa saja naik dari 10% ke 12% di bulan mendatang atau turun ke 9% dan seterusnya.
Dengan simulasi perhitungan di atas, Rohman harus mengalokasikan tidak kurang dari Rp2,2 juta dari penghasilannya setiap bulan selama 15 tahun hingga KPR lunas.
Dengan memutuskan mengambil KPR, ada beberapa hal yang harus Rohman lakukan:
- Menurunkan intensitas hobinya touring bersama komunitas motornya yang biasa dilakukan setiap weekend.
- Mengurangi pengeluaran makan di luar dan lebih banyak memasak sendiri agar lebih hemat.
- Menghentikan pengeluaran yang sebenarnya bukan kebutuhan seperti rokok, belanja pakaian dan aksesoris motor.
Yang pasti, saat sudah berkomitmen mengambil kredit terlebih kredit jangka panjang harus disiplin dan berhemat. Jangan sampai berhutang untuk menutupi tagihan. Bahaya bro!
Baca juga artikel Duitpintar lainnya:
Artikel Sebelumnya: Rizal, Bergaji Rp 3-5 juta, Ingin Kredit Rumah
Pahami Jenis-Jenis Bunga Kredit Bank
Cara Menambah Duit dari Rokok. Iya, Serius, Rokok!
Published by Duitpintar.com |
Tag
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Guru Penanggung Jawab MBG Dapat Insentif 100 Ribu per Hari, Ini Regulasinya
-
Gen Z Ogah Jadi Akuntan, Masa Depan Profesi di Ujung Tanduk
-
Sempat Demam, Rupiah Mulai Pulih di Level Rp16.673 terhadap Dolar AS
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Perdagangan Selasa Pagi
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Bank Mandiri Salurkan Rp 31,79 Triliun KUR ke 273.045 UMKM
-
Akhir Bulan September, Cek Rincian Bunga Deposito Dolar di BNI, Mandiri dan BNI
-
Ancam Kirim Kejaksaan & KPK, Prabowo Beri Waktu 4 Tahun ke Danantara untuk 'Bersihkan' BUMN
-
Jurus Bank Jakarta Gencarkan Inklusi Keuangan untuk Gen Z
-
Grafik Harga Emas Sepekan Terakhir, Tabungan Emas Makin Cuan